Wednesday, October 29, 2008

Kenapa mesti takut????

Mengapa orang-orang pada takut kalau RUU Pornografi di sahkan?
- Apa karena mereka takut tidak bisa berjualan lagi?
- Apa mereka takut tidak bisa menkonsumsi lagi?
- Apa mereka takut tidak bisa mendistribusikannya lagi?
- Apa mereka takut barangnnya tidak laku lagi?
- Atau, apa mereka takut nanti barangnya akan disita?
- Atau, memang mereka hanya mencari ketenaran sesaat (atau sesat) saja?
- Atau, barangkali karena mereka sudah kecanduan?
- Atau, mungkin saja karena mereka sudah jadi pelanggan tetap?
- Atau, bisa jadi mereka sendiri belum memahami substansinya?
- Kalo bukan itu semua, terus apa dong??????? ADA YANG BISA MEMBERIKAN PENJELASAN?

Tuesday, October 21, 2008

Yogyakarta, tidak seperti dulu lagi

Yogyakarta, kota yang dulu aku idam-idamkan, sekarang sudah banyak berubah. Namun, dalam pandangan Bagong, perubahan itu cenderung ke arah yang negatif. Terlebih lagi dengan maraknya penolakan atas RUU Pornografi yang dilakukan oleh segelintir orang. Yogyakarta sekarang sudah tidak BERHATI NYAMAN lagi, hati Yogyakarta kini sudah mulai kotor dan panas.

Rakyat Yogyakarta yang dulu terkenal dengan gotong-royong, kekeluargaan, teposeliro (saling pengertian), dan menjunjung nilai-nilai etika dan moral, kini sudah mulai berubah menjadi masyarakat yang individu, mau menangnya sendiri, egois, dan memuja kebebasan (termasuk pergaulan bebas dan bahkan seks bebas).

Aku, Bagong, memang hanya penduduk pendatang, yang berpijak pada prinsip dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Tapi bagaimana kalau bumi Yogyakarta sendiri sudah rapuh, kotor, dan kumuh? Itu tentu saja akan membuat pijakan ku terasa risih, dan tidak kuat, yang akhirnya tidak akan bisa menjunjung tinggi langit.

Apa sebenarnya yang dipikirkan dan dirasakan oleh rakyat Yogyakarta saat ini? Mengapa mereka dengan tegas menolak RUU Pornografi? Apa mereka menjadi konsumennya? atau bahkan produsennya? Sehingga takut kalo RUU tersebut disahkan, mereka akan tersingkir... Namun aku berfikir kembali, itu hanyalah segelintir orang Yogyakarta, yang mungkin hanya mewakili Komunitas SARKEM (Pasar Kembang).

Aku tidak bisa membayangkan, akan seperti apa Yogyakarta ini 5 tahun kedepan... Dengan penolakan RUU Pornografi tersebut, q yakin Yogyakarta tidak akan lebih baik dari sekarang. Untuk itu, AKU SERUKAN KEPADA SELURUH PENDUDUK DI LUAR YOGYAKARTA:
KALAU INGIN ANAKNYA, ADIKNYA, SAUDARANYA TIDAK INGIN RUSAK MORAL DAN ETIKANYA, JANGAN SEKOLAHKAN ATAU KULIAHKAN MEREKA DI YOGYAKARTA SELAMA RAKYAT YOGYAKARTA MASIH BERSIKUKUH MENOLAK RUU PORNOGRAFI.
(UNTUK SELANJUTNYA, AKU JUGA TIDAK AKAN MEMPROMOSIKAN YOGYAKARTA LAGI DI DAERAH KU)

Memang RUU tersebut isinya masih multi tafsir, tapi seharusnya bukanlah penolakan yang digembar-gemborkan, melainkan nilai positif agar isi RUU tersebut jelas, tegas, dan tidak multi tafsir.

MOGA RAKYAT YOGYAKARTA YANG MASIH PUNYA HATI NURANI BISA CEPAT SADAR!!!!!!!!!!!!!!! AMIN.

Monday, October 20, 2008

Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 4)

Sejak pertemuan keluarganya terdahulu, Bagong terus memikirkan apa yang akan dilakukannya. Waktu terus berlalu. Tak terasa sudah 36 hari terlewatkan. Dengan keinginan kuatnya yang diiringi dengan laku prihatin yang sungguh-sungguh, Bagong sudah mulai mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan yang akhir-akhir ini muncul dibenaknya. Di antara pertanyaan tersebut adalah Mengapa orang-orang menginginkan Bagong menjadi Presiden? Apakah Bagong akan menerima amanah untuk menjadi Presiden? Jika iya merasa bisa dan mampu, maka dengan media apakah dia akan menerima amanah tersebut?

Satu persatu pertanyaannya mulai terjawab. Pertama, mengapa orang-orang menginginkan Bagong menjadi Presiden? Bagong mulai sadar bahwa negeri ini sudah mengalami krisis moral, dimana yang benar bisa menjadi salah dan sebaliknya. Banyak orang-orang jujur yang justru tersungkur, dan banyak orang-orang pendusta yang justru berkuasa. Bagong juga sadar bahwa selama ini dia memang sering ceplas-ceplos. Tapi ceplas-ceplosnya itu bukan tanpa dasar, bukan karena dia hanya ingin mendapatkan ketenaran. Tapi karena itu memang uneg-uneg yang ada dihatinya. Sederhananya, semua ucapan Bagong hingga saat ini didasari oleh rasa kejujuran, kerendahan hati, dan tanpa rasa adigang, adigung dan adiguna. Mungkin rakyat Negeri Impian ini sudah bosan dengan pemimpin yang hanya bisa ngomong, hanya bisa mencari ketenaran demi menjaga reputasinya, menutupi segala kekurangan di negeri ini demi menjaga nama baik dimata dunia. Rakyat negeri impian ini memimpikan seorang pemimpin yang jujur, apa adanya, mau mendengarkan rakyatnya, dan tidak segan-segan untuk melihat rakyatnya secara langsung. Pemimpin yang mampu menerapkan filosofi HASTA BRATA.

Kedua, Apa Bagong mau menerima amanah tersebut? Walaupun dia hanyalah orang kecil, namun dia yakin kepada Yang Maha Kuasa, bahwa ketika seseorang punya kemauan, keteguan dan keyakinan kepada Yang Kuasa, maha Dia pun pasti akan membantunya menemukan jalan yang terbaik bagi Negerinya. Dengan rendah hati, dalam hatinya Bagong akan siap dan ikhlas menerima amanah sebagai Presiden Negeri Impian. Trus Bagaimana caranya (Pertanyaan ketiga)?

Bagong tidak ingin nantinya terjadi konflik atau bahkan perang saudara di antara rakyat Negeri Impian. Jika dia memilih salah satu partai politik atau golongan yang mengusung dia, dia takut perselisihan itu akan terjadi. Ketidak puasan rakyat juga bisa berdampak sangat buruk. Bagong pun sudah ambil sikap bahwa dia akan mengambil jalur independen. Dengan jalur independen ini, Bagong tidak harus merasa ewuh-pekewuh dengan partai atau golongan manapun, toh kalah menang juga dia sendiri yang menanggung......

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban tersebut Bagong berencana untuk mengunjungi Semar lagi dan mengutarakan rencananya. Dalam pertemuan yang akan datang tersebut, Bagong sudah merencanakan hal-hal yang akan dibahas, di antaranya: kepastiannya bahwa siap menjadi CAPRES, persiapan pembentukan TIM SUKSES, dan strategi-strategi yang akan dilakukan.

Tujuh hari kemudian, pertemuan dilakukan di rumah Semar. Pertemuan dimulai dengan presentasi Bagong tentang hasil perenungannya selama 36 hari itu kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dari Semar, Gareng dan Petruk. Ketiganya mendukung sepenuhnya rencana Bagong tersebut. Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan pembentukan TIM SUKSES. Tim tersebut diketuai oleh PETRUK, mengingat bahwa Petruk memang memiliki kemampuan retorika yang lebih bagus dibanding Gareng. Semar sendiri akan mencari dukungan dari para "momongan-momongannya" dan juga dari para sahabat-sahabatnya. Gareng bertugas untuk mengevaluasi semua yang telah dilakukan oleh Bagong, Semar dan Petruk.

TIM tersebut kemudian mulai langsung bekerja. TIM merencanakan untuk mengadakan pertemuan dengan seluruh penduduk di desa Karang Kabulutan guna mendengarkan pendapat mereka tentang pencalonan Bagong jadi Presiden, dan jika memungkinkan akan mengadakan perekrutan anggota Tim Sukses. Pertemuan direncanakan dilakukan pada hari Sabtu Pahing.

(Bersambung)


Lihat juga:
Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 3)
Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 2)
Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 1)

Wednesday, October 15, 2008

Isi Slimut Cupu Kiai Panjolo

Berikut isi slimut Cupu Kiai Panjolo yang dimuat di Kedaulatan Rakyat tanggal 15 Oktober 2008, halaman 1:
- Ditemukan seekor semut
- Gambar ayam jantan
- Nasi kering (aking)
- Telapak tangan
- Angka 13
- Plastik
- Bunga Sri Gadis
- Di salah satu kain ditemukan bercak kuning
- Kendi
- Gambar Kacamata
- Ditemukan kulit akasia (formis)
- Gambar angsa
- Gambar seorang gadis berkepang dua
- Kepala berjenggot
- Gambar Pulau Sumatera
- Gambar Pulau Jawa
- Gambar kepala harimau
- Pasir
- Jerami
- Ditemukan seutas benang
- Ditemukan serat bambu

Cupu Kiai Panjolo 2208

Tulisan ini hanya copy n paste dari Kedaulatan Rakyat Online: http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=181054&actmenu=35

CUPU KIAI PANJOLO DIBUKA; Dari Nasi Aking Sampai Kendi
15/10/2008 12:02:06

MESKI diwarnai hujan deras, namun upacara ritual pembukaan selimut pembungkus ketiga Cupu Kiai Panjolo yang terdiri Palangkinantang, Semarkinandu dan Kenthiwiri di Dusun Mendak, Desa Girisekar, Panggang, Gunungkidul berlangsung lancar, Selasa (14/10) dinihari.
Prosesi pembukaan cupu dipercayai merupakan simbol bermakna ramalan kejadian alam dalam rentang waktu setahun ke depan tersebut, dihadiri ribuan orang dari berbagai kota. Halaman rumah tempat cupu di kediaman Dwijo Sumarto penuh sesak. Seluruh hadirin dapat menyaksikan prosesi pembukaan cupu, karenanya Kantor Inkom Gunungkidul melengkapi empat sudut pekarangan dengan menggunakan layar monitor.
Meski sebelumnya hujan deras, tetapi menjelang tirakatan, cuaca dalam keadaan terang hingga prosesi pembukaan ketiga
Cupu Kiai Panjolo berakhir Selasa (14/10) Subuh. Sementara upacara pembukaan cupu, dari lembar ke lembar selimut dimulai pada pukul 02.00 WIB dipimpin cicit gantung siwur Kiai Panjolo bernama Dwijo Sumarto. Dalam setiap lembar kain yang ditemukan baik berupa gambar maupun barang menimbulkan berbagai tafsir yang diindikasikan sebagai ramalan kejadian satu tahun ke depan.
Pada lembar pertama, ditemukan seekor semut yang diindikasikan bahwa unsur manusia masih memelihara persatuan dan kesatuan dengan dilandasi semangat saeyek saeko kapti. Kedua, ditemukan ayam jago yang diidentikkan dengan ayam aduan. Simbol ini mengisyaratkan pada 2009 dilangsungkan pesta demokrasi dan pertarungan antarpartai politik dalam mendulang aspirasi masyarakat dalam pesta demokrasi. Ketiga, ditemukan nasi aking sebagai simbol bidang ketersediaan pangan menipis. Kemudian gambar telapak tangan dipercayai setiap orang harus berserah diri kepada Tuhan dan agar lebih mengutamakan kejujuran. Jika kejujuran mahal dan orang cenderung berbuat amoral akan menuai perbuatan sendiri. Hal ini berkait dengan ditemukan simbol angka 13 yang diidentikkan dengan kesialan.
Simbol lain yang ditemukan adalah plastik, bunga sri gadis, pada lembar kafan yang lain terdapat bercak kuning yang ditafsirkan simbol bencana alam, gambar kendi merupakan simbol air minum yang dimungkinkan 2009 krisis air mulai teratasi. Kulit kayu akasia (formis) diindikasikan dunia perkayuan akan kembali bangkit, kacamata mengajari manusia untuk melihat hal yang baik, angsa adalah simbol kebangkitan dunia usaha perunggasan. Gadis berkepang dua dan kepala berjenggot, gambar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, gambar kepala harimau yang identik dengan simbol kekuasaan. Simbol lain pasir, jerami, benang dan serat bambu. (Bmp/Tds/Awa)-z

Tuesday, October 14, 2008

RUUK Yogyakarta

Kepada Pemerintah Pusat,

Saya sebagai orang yang telah cukup lama tinggal di Yogyakarta, walaupun bukan penduduk asli Yogyakarta, memohon dengan sangat agar Pemerintah Pusat jangan setengah-setengah dalam membahas RUUK Yogyakarta. Dalam artian bahwa:

1. Pemerintah pusat harus benar-benar mendengarkan aspirasi masyarakat asli Yogyakarta, bukan masyarakat pendatang yang tinggal di Yogyakarta.
2. Pemerintah jangan terpengaruh oleh opini-opini yang berkembang di luar Yogyakarta, karena nantinya yang akan terkena dampak dari RUUK Yogyakarta adalah masyarakat Yogyakarta, bukan masyarakat di luar Yogyakarta.
3. Keistimewaan Yogyakarta harap bisa diterima secara menyeluruh, utuh, komprehensif, dalam artian bahwa, sebagai daerah Istimewa, Yogyakarta berhak menjalankan pemerintahan dan pengaturan yang berbeda dengan daerah lain.
4. Pemerintah pusat jangan menjadikan persoalan ini sebagai komoditas politik.

Ini hanyalah uneg-uneg seorang BAGONG. Salah dan benarnya tergantung pada persepsi dan pemahaman masing-masing orang.

Rancangan RUU Pornografi

Menjelang disahkannya RUU Pornografi, muncul berbagai pro dan kontra atas isi RUU tersebut. Berbagai argumen disampaikan oleh pihak-pihak yang mendukung dan menolak pengesahan RUU tersebut. Saya adalah salah satu orang yang mendukung disahkannya Undang-undang Pornografi. Saya lebih melihat pada manfaat atau kebaikan yang akan muncul dari penetapan Undang-undang tersebut.

Saya rasa kita sudah sama-sama dewasa, sehingga bisa lebih memahami isi dari RUU tersebut. Saya ambil kasus di Yogyakarta.
Saya sangat menyayangkan adanya penolakan RUU Pornogarfi dengan salah satu alasannya bahwa dengan disahkannya UU tersebut, orang-orang tidak bisa bebas menjual BH, CD dan pakaian dalam lainnya di pasar-pasar tradisional karena hal itu bisa membangkitkan gairah seksual seseorang. Sebagai orang yang sudah dewasa, tentunya bisa memahami bahwa penjualan BH dan CD bukanlah termasuk hal yang diatur dalam undang-undang tersebut. Termasuk juga penjualan alat kontrasepsi, itu juga tidak termasuk dalam pengaturan RUU Pornografi. Silahkan Anda cermati sendiri dalam RUU tersebut.

Saya sangat menyayangkan sikap GKR Hemas yang beberapa waktu lalu ikut dalam aksi penolakan RUU Pornografi. Beliau, sebagai salah satu ICON Yogyakarta, alangkah bijaknya jika mengambil sikap sebagai mediator, yang memediasi pihak-pihak yang pro dan kontra. Pengambilan sikap yang mendukung penolakan RUU Pornografi secara sederhana menyiratkan bahwa Yogyakarta secara keseluruhan mendukung adanya praktik Pornografi. Lebih sederhananya lagi, Yogyakarta bisa dikatakan telah mendukung adanya praktik-praktik bisnis pornografi di wilayah tersebut, sehingga tidak salah jika banyak warnet di Yogyakarta yang menyediakan konten-konten pornografi di dalam komputer mereka guna menarik pelanggan.

Dampak lebih jauh, dengan penolakan RUU pornografi tersebut, terkesan bahwa Yogyakarta telah mengabaiakan nilai-nilai luhur budaya timur yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan kesusilaan. Tak heran nantinya jika, dalam jangka panjang, Yogyakarta akan terkenal sebagai the City of Prostitution

GKR Hemas, sebagai anggota DPD, akan lebih bijaksana jika menganalisis dahulu pihak-pihak mana saja yang menolak RUU pornografi, dan apa alasan logisnya, serta pihak-pihak mana saja yang mendukung. DPD harusnya berperan sebagai mediator, bukan sebagai provokator.

Ini hanyalah uneg-uneg seorang BAGONG, yang ngomong ceplas-ceplos. Mohon maaf atas segala kata-kata yang tidak enak dibaca. Jika memang ada sepemikiran dengan BAGONG, itu hanya kebetulan belaka.

Thursday, October 09, 2008

Konflik FPI, AKKBB, Ahmadiyah

Ulasan sekilah tentang tuntuan masing-masing pihak (bilamana adalah kesalahan, mohon sekiranya di berikan komentar):

FPI: menuntut dibubarkannya Ahmadiyah karena Ahmadiyah dianggap sebagai aliran sesat dan menyesatkan.

AKKBB: mendukung keberagaman berkeyakinan dan beragama dengan mendasarkan pada prinsip Bhineka Tunggal Ika.

Ahmadiyah: Menyatakan bahwa mereka bagian dari Islam karena mengakui ALLAH SWT dan Muhammad saw sebagai Tuhan dan Rasul mereka.

Pemerintah: Telah mengeluarkan Keputusan Bersama 3 menteri yang meminta dihentikannya aktivitas Ahmadiyah.

Sebenarnya ketiganya bisa diakomodir jika masing-masing pihak memiliki persepsi yang sama. Pernyataan FPI bahwa Ahamdiyah adalah aliran sesat sama dengan pernyataan MUI. Dikatakan sesat dan menyesatkan karena ajaran Ahmadiyah memang menyimpang dari Ajaran Islam yang benar (karena Ahmadiyah masih mengakui adanya Nabi seletelah Rasul Muhammad saw.). Pada pandangan FPI dan seluruh umat Islam (terwakili melalui MUI), Ahmadiyah akan bisa diterima sebagai suatu ALIRAN KEPERCAYAAN di luar agama ISLAM. FPI dan MUI bisa menerima AHMADIYAH jika Ahmadiyah keluar dari ISLAM.

Ahmadiyah, sebagai suatu aliran yang dipersoalkan, seyogyanya sadar bahwa mereka memang aliran Islam yang menyimpang, dan jika mereka ingin diterima, mereka harus menyatakan bahwa mereka bukan termasuk aliran/ajaran ISLAM.

Dengan adanya pernyataan bahwa AHMADIYAH bukan bagian dari ISLAM, semua persoalan akan selesai! AKKBB akan masih tetap bisa berdiri, AHMADIYAH masih bisa tetap berjalan, FPI dan MUI seyogyanya juga tetap menjaga persaudaraan dengan para pengikut ahmadiyah sebagai bagian dari NKRI. Pernyataan tersebut sebiaknya dikeluarkan oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah atau Keppres atau bahkan UU yang menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah suatu aliran kepercayaan di Indonesia dan bukan merupakan bagian dari Agama Islam

Kalo Bagong Jadi Presiden (Bag. 3)

Pagi tadi Bagong bertemu dengan Semar, Petruk, dan Gareng. Pertemuan itu bagaikan sebuah rapat keluarga. Dalam kesempatan itu Bagong menyampaikan semua unek-uneknya, termasuk keinginan beberapa Parpol yang ingin mengangkat dia menjadi Capres. Satu persatu dari mereka menyampaikan pendapat mereka, dimulai dari Semar, kemudian Gareng, dan terakhir Petruk.

Semar: Begini ya le (Tole, panggilan untuk anak laki-laki), pertama-tama kamu harus bersyukur bahwa banyak orang yang percaya pada kamu dengan menginginkan kamu untuk menjadi Capres. Itu suatu amanah, tinggal nantinya terserah pada kamu, mau diambil atau tidak. Bapak berpesan, amanah itu jangan kamu jadikan sebagai sarana untuk membanggakan diri, sombong. Jangan ada watak adigang, adigung dan adiguna, jangan menggunakan aji mumpung. Pikirkan dulu, ditimbang-timbang dulu, kemampuan mu itu sejauh mana, apa nanti kamu juga sudah memiliki rencana apa yang akan kamu lakukan kalo nantinya benar-benar jadi presiden. Jadi orang nomor satu itu tidak mudah, nantinya pasti akan ada beberapa orang yang mencoba menjatuhkan kamu, tinggal sekarang kamu siap atau tidak menghadapi hal itu? Yang terakhir, kamu juga harus ingat ajaran dalam wakyu Srimakutorama yang dulu turun ke bendaramu, Janaka, ajaran HASTABRATA itu harus kamu pegang teguh sebagai seorang pemimpin.

Gareng: Gong, aku turut bangga, ternyata banyak orang yang percaya pada kamu. Walaupun omongan mu kadang ceplas-ceplos gak karuan, tapi kadang omongan mu itu ada benarnya juga. Cuma, kamu nanti harus berhati-hati, tetap eling (ingan) dan waspada. Jangan sampai nantinya salah langkah dan salah bertindak. Gunakan tangamu untuk hal-hal yang baik, dan gunakan kaki mu untuk melangkah menuju hal-hal yang baik pula.

Petruk: Aku gak bisa memberikan wejangan seperti Bapak dan Kang Gareng. Hanya satu pesan ku, kalau nanti kamu jadi presiden, jangan boros. Jangan gunakan harta mu untuk bersenang-senang saja, tapi kamu harus ingat bahwa kamu itu punya rakyat. Kamu harus memperhatikan rakyatmu, lebih baik kamu kelaparan daripada kamu melihat rakyatmu menderita kelaparan dan busung lapar.

Kemudian Bagong pun bertanya, Partai mana yang harus saya terima Bapak, Kang Gareng dan Kang Petruk? Mereka bertiga belum bisa memberikan jawaban, masih mencoba merenungkan mana yang terbaik.

Tak lama berselang, Semar memulai pembicaraan lagi.

Semar: Begini ya le, lebih baik kalu memang kamu sudah mantap mau jadi presiden, sebaiknya kamu maju lewat jalur independen saja. Karena kalau kamu memilih salah satu partai, nanti partai yang lainnya akan iri, dan nantinya partai itu bisa mencoba menjatuhkan kamu.

Bagong mencoba untuk memikirkan kembali keinginannya menjadi Presiden melalui jalur pencalonan independen.

(Bersambung)


Lihat juga:
Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 2)
Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 1)

Pengaturan (Pembatasan) Sepeda Motor

Beberapa waktu yang lalu Menteri Perhubungan Republik Indonesia telah menyampaikan rencana untuk membatasa jumlah penjualan sepeda motor mengingat bahwa laju penjualan sepeda motor saat ini meningkat drastis. Di samping itu, akhir-akhir ini banyak sekali korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas yang kebanyakan adalah pengendara sepeda motor.

Rencana itu memang sangat tepat sekali, di samping mengurangi risiko kecelakaan, pengurangan jumlah sepeda motor yang melaju di jalan raya tentunya juga akan berdampak pada penurunan tingkat kemacetan di jalan. Kalau kita amati, misalnya di Yogyakarta, sepeda motor adalah kendaraan yang mendominasi angkutan di Yogyakarta.

Memang sepeda motor dianggap sebagai sarana transportasi yang murah dan praktis jika dibandingkan dengan mobil pribadi ataupun angkutan umum (KOPATA). Di samping itu, sepeda motor umumnya lebih murah daripada mobil dan cara pemerolehannya pun tergolong mudah karena beberapa dealer telah menyediakan layanan kredit kendaraan bermotor.

Namun, sebenarnya yang harus dibatasi tidak hanya jumlah penjualan sepeda motor saja, CC kendaraan juga perlu dibatasi. Sepeda motor dengan CC besar cenderung digunakan untuk kebut-kebutan. Ini tentu saja akan mengganggu pengguna jalan lainnya. Pembatasan CC juga akan membantu aparat keamanan (Polantas) dalam menangani pelanggaran lalu lintas, terutama red light running karena Polisi masih bisa melakukan pengejaran. Sudah seharusnyalah bahwa CC kendaraan-kendaraan komersial harus berada di bawah CC kendaraan-kendaraan POLISI.

Kiranya hal ini bisa menjadi pemikiran kita bersama, bahwa pembatasan jumlah sepeda motor saja tidak cukup, tapi perlu juga pembatasan CC kendaraan bermotor yang lebih tegas. Sepeda motor komersial bukanlah mesin berkekutan JET, yang bisa melaju dengan kecepatan 300 km/jam.

Thursday, September 25, 2008

Hadiah Ulang Tahun yang Q Inginkan

Kadang kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, atau 1 jam yang akan datang. Banyak di antara kita yang sering mengabaikan kehati-hatian, baik dalam bertindak, berkata-kata, atau bahkan berfikir. Banyak di antara kita yang seringnya hanya memikirkan apa yang sedang di hadapi sekarang, tanpa mempertimbangkan apa yang kira-kira akan terjadi kemudian.

Memang kita tidak boleh mendahului kehendak Tuhan, tapi kita juga harus berencana, walau Tuhan-lah yang pada akhirnya akan menentukan.

Ini sebenarnya pengalaman pribadi q dengan EVE. Eve yang sekarang ini aku anggap sebagai guru terbaikku, mengajarkan aku tentang bagaimana agar tidak bertindak terburu dan hanya mengikuti hawa nafsu saja.

Dulu pernah aku mengajak EVE untuk menjalin hubungan serius, berencana membina suatu keluarga kecil (karena EVE memang berpostur kecil imut2). Namun, awal2 q kenal EVE dan ketika aku mengungkapkan keinginan q tersebut, EVE masih ragu-ragu, karena EVE tidak mau mendahului kehendak Yang Kuasa dan EVE juga tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Aku masih tetap berusaha meyakinkan dia.

Hingga akhirnya EVE dan aku harus tinggal di pulau yang berbeda. Aku masih tetap berusaha untuk meyakinkan dia. Dulu memang pernah q mengajak dia menikah 2 tahun sejak q mulai akrab dengan dia, tepatnya tahun 2006. Memang waktu itu EVE blm memberikan jawaban, krn alasan-alasan tersebut di atas.

Akhirnya waktu 2 tahun itu pun sudah berlalu.... Q dan EVE rasanya sulit untuk bersatu kembali. Namun, pada ulang tahun ku nanti (bulan Oktober), q minta kepada Tuhan, semoga q diberikan EVE yang sebenarnya, yang nantinya benar-benar akan mjd EVE-q. AMIN....

Monday, September 01, 2008

Kesenjangan dan Keseimbangan

Kesenjangan dan keseimbangan bagaikan dua sisi mata uang. Kesenjangan di satu sisi merupakan keadaan yang (bisa jadi) sangat berbeda, misalnya antara si kaya dan si miskin. Sedangkan keseimbangan di sisi lain merupakan situati di mana segala sesuatunya berjalan dengan harmoni. Kesenjangan bagi beberapa orang bisa menjadi suatu masalah yang besar karena kaum yang merasa di bawah akan mencoba berontak, atau memprotes kaum-kaum yang berada di atas. Ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan di dalam kesenjangan tersebut.

Jika kaum yang merasa di atas menyadari arti pentingnya keseimbangan, maka mereka akan mencoba agar terjadi keseimbangan di tengah-tengah kesenjangan tersebut. Sebagai contoh, kaum yang merasa di atas tidak akan membangun rumah mewah di antara gubug-gubug reot yang dihuni tetangganya. Dia tentu akan membangun rumah yang sederhana, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarganya.

Contoh lainnya adalah dalam hal pola konsumsi. Kaum atas seharusnya bisa saling berbagi dengan tetangga-tetangga mereka. Kalau pun dia berencana untuk membuat hidangan yang lezat, mereka seharusnya juga memikirkan agar hidangan tersebut bisa ikut dinikmati oleh tetangga-tetangga mereka, tidak hanya bisa dinikmati oleh mereka dan keluarga mereka saja. Itulah sekilas tentang KESENJANGAN DAN KESEIMBANGAN.

Thursday, August 21, 2008

Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 2)

Akhir-akhir ini Bagong di datangi utusan dari beberapa Parpol yang mengajukan proposal untuk meminang Bagong menjadi Capres dari Parpol yang bersangkutan. Parpol yang melamar tersebut di antaranya Partai Gabungan Pelawak Indonesia, Partai Hastinapura, Partai Amartapura, Partai Punakawan, dan Partai Wanamarta.

Bagong memang belum mengambil keputusan, apakah dia berkeinginan untuk menjadi Presiden Repubik Impian atau tidak. Kalau pun dia berkeinginan, dia juga masih bingung, partai mana yang akan dia jadikan kendaraan.

Bagong merencanakan untuk berkonsultasi dulu dengan Bapaknya, Semar, dan juga saudara-saudaranya, Gareng dan Petruk. Saat ini Bagong masih berfikir, mengapa banyak orang yang mengharapkan agar dia bisa menjadi Presiden. Dia pun berkhayal dan mencoba untuk berintrospeksi. Bagong merasa bahwa dia tidak memiliki kemampuan untuk memimpin suatu bangsa. Jangankan bangsa, untuk memimpin suatu RT saja dia masih merasa belum mampu.

Pemikiran dan perasaan ini selalu membayangi Bagong, bahkan sampai mimpi pun dia masih memikirkan hal ini......... Mengapa orang menginginkan aku menjadi presiden???????

Sedikit Solusi Mengatasi Kemacetan di Yogyakarta

Kemacetan di Yogyakarta semakin hari semakin parah saja, mengingat jumlah kendaraan dari tahun ke tahun semakin bertambah. Selain berimbas pada meningkatnya konsumsi BBM, bertambahnya jumlah kendaraan juga akan mengurangi kualitas udara di Yogyakarta. Namun, dari ketiga hal tersebut, yang paling membuat orang bisa 'sewot' adalah kemacetan. Sangat sedikit orang yang bisa bersabar dalam kondisi lalu lintas yang macet.


Telah banyak upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait guna mengurangi tingkat kemacetan di jalan-jalan utama kota Yogyakarta, termasuk dengan pelebaran jalan dan pengembalian fungsi jalan. Namun, usaha tersebut dirasa masih tidak seimbang dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor, terutama sepeda motor.

Kemacetan terjadi karena banyak hal, salah satunya tidak disiplinnya para pengguna jalan. Ketidakdisiplinan ini sering merugikan pengguna jalan lainnya, karena biasanya mereka tidak bisa melaju lagi dan harus sering mengalah.

Dari gambar di atas, terlihat memang terjadi kemacetan, karena lalu lintas yang luar biasa padat. Namun lalu lintas tersebut masih bisa dibilang lancar karena ketika lampu hijau menyala, kendaraan bisa langsung berjalan tanpa adanya halangan di depan kendaraan (misalnya halangan dari kendaraan lain yang menyerobot lampu merah). Selain pengaturan lampu lalu lintas, marka jalan juga berpengaruh pada keteraturan lalu lintas.

Coba perhatikan marka jalan yang tepat berada di tengah-tengah persimpangan (Marka warna kuning dengan tanda silang). Tahukah Anda arti marka jalan tersebut???

Daerah di dalam kotak dengan garis tepi warna kuning adalah daerah bebas kendaraan, dalam artian bahwa tidak boleh ada kendaraan yang berhenti di dalam kotak tersebut. Jika seorang pengemudi mengetahui bahwa kendaraan di depannya sudah melakukan pengereman, maka dia harus berhenti di luar kota tersebut. Dengan demikian daerah kotak tersebut tetap bebas dari kendaraan dan lalu lintas dari arah lain bisa tetap berjalan.

Ini tentu saja akan sangat berguna jika diterapkan di Jogjakarta, terutama pada persimpangan yang tidak ada lampu merah.

Saturday, August 16, 2008

Anda Tahu Kenapa Indonesia Tidak Menjadi Negara Maju?

Karena rakyat Indonesia sejak dini sudah didoktrin dengan lagu2 yang tidak bermutu & mengandung banyak kesalahan, mengajarkan kerancuan, dan menurunkan motivasi.

mari kita buktikan :


"Balonku ada 5... rupa-rupa
warnanya... merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru... meletus balon hijau, dorrrr!!!"

Perhatikan warna-warna kelima balon tsb, kenapa tiba2 muncul warna hijau?

Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 ! :)

-----------------------------------------------------

"Aku seorang kapiten... mempunyai pedang panjang...kalo berjalan prok..prok.. prok... aku seorang kapiten!"

Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di baitkedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi)
Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : "mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)..
kalo berjalan prok..prok.. prok.."
nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia
bernyanyi : "mempunyai pedang panjang... kalo berjalan ndul..gondal. ..gandul.. atau srek.. srek.. srek.." itu baru sesuai dgn kondisi pedang panjangnya!

---------------------------------------------------------

"Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi..
habis mandi kutolong ibu.. membersihkan tempat tidurku.." Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur.

Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam
menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru.
Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung
membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!

-----------------------------------------------------------

"Naik-naik ke puncak gunung..
tinggi.. tinggi sekali..kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X"
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi!
Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalana n yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau berbuat apa, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!

------------------------------------------------------------

"Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Sby..bolehlah naik dengan naik percuma..ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama"

Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak- anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu.

Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta-Malang danJakarta-Surabaya !

------------------------------------------------------------

"Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul2 sepanjanghari dg tak jemu2..mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li.. li..li.."

Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit !
kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang (catatan: acara lagu ana k2 dgn presenter agnes monica waktu dia masih kecil adalah Tra la la trili li!), bukan burung!

------------------------------------------------------------

"Pok ame ame.. belalang kupu2.. siang makan nasi, kalo malam minum susu.."

Ini jelas lagu dewasa dan tidak konsumsi anak2! karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!

--------------------------------------------------------------

"Nina bobo nina bobo oh nina bobo... kalau tidak bobo digigit nyamuk"
menurut psikolog: jadi sekian tahun ana k2 indonesia diajak tidur dgn lagu yg penuh nada mengancam

--------------------------------------------------------------

Ibu kita Kartini...harum namanya" (Namanya Kartini atau Harum?)

--------------------------------------------------------------

"Pada hari minggu..naik delman istimewa kududuk di muka"
(Nah, gak sopan khan..masa duduk di muka??)

--------------------------------------------------------------

"Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita..."
(kalo mau nanam jagun ngapain ngapain dalam-dalam emang mo bikin sumur?)

(DARI SEORANG TEMAN)

Friday, August 15, 2008

Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 1)

Bagaimana ya jadinya kalau sosok Punakawan Bagong menjadi presiden di negeri impian? Sebagian orang Jawa, apalagi Yogyakarta, tentu mengenal betul, atau setidaknya tahu, sosok Bagong dalam dunia pewayangan.

Bagong adalah salah satu dari Punakawan dan merupakan anak terakhir Semar. Secara fisik, Bagong adalah sosok yang gemuk dan pendek dengan bibir dan mata yang lebar. Senjatanya adalah golok. Dalam bertutur kata, Bagong berbicara apa adanya, ceplas-ceplos, sering mengabaikan unggah-ungguh hingga dia pun berbicara dengan Semar menggunakan bahasa ngoko. Meskipun dia tidak bisa unggah-ungguh tapi tidak berarti bahwa dia tidak tahu. Bagong adalah sosok yang sederhana, apa adanya. Meskipun Bagong berasal dari kalangan rakyat kecil, namun dia tidak pernah merasa 'minder' ketika bergaul.

Karena kesederhanaan dan sikap apa adanya inilah banyak orang yang suka dengan Bagong. Di samping itu, Bagong juga bisa diterima di semua kalangan, dari rakyat kecil sampai kalangan para raja. Ceplas-ceplos-nyalah yang membuat dia bisa bergaul dengan semua kalangan masyarakat.

Dalam dunia pewayangan memang belum pernah ditemui cerita "Bagong dadi ratu". Tapi bagaimana jadi seandainya sosok Bagong menjadi Pemimpin di Negeri Impian?

Mencari Ketenaran Sesaat

Akhir-akhir ini banyak kita jumpai orang-orang yang mulai berlomba-lomba mencari ketenaran sesaat, mulai dari artis, pejabat, politikus, hingga rakyat biasa. Ada saja cara mereka mencari ketenaran, ada yang dengan melakukan kegiatan sosial, mengkritik pihak lain, menciptakan konflik, skandal, atau mengaku sebagai anak atau saudara dari seorang tokoh yang sudah dikenal dan dihormati masyarakat umum.

Ketenaran sesaat ini kalau tidak dicermati dengan seksama pada akhirnya bisa menyebabkan kesesatan. Seperti yang baru-baru ini hangat dikabarkan, tentang seorang Andaryoko Wisnu Prabu yang mengaku sebagai Tokoh Supriyadi, tokoh pemberontakan Blitar. Sekilas memang pernyataan Andaryoko terasa meyakinkan bahwa dia memang benar-benar Supriyadi. Bisa jadi memang dia benar Supriyadi. Namun persoalannya adalah, Supriyadi yang mana? Kan banyak sekali orang yang bernama Supriyadi di Indonesia.

Cara mencari ketenaran lainnya adalah dengan menyebarkan isu atau skandal. Hal ini sering dipakai oleh para artis. Isu gugatan cerai dan perselingkuhan di antara para artis sekarang ini sering menjadi konsumsi publik yang justru menguntungkan artis itu sendiri. Publik pun tidak sadar bahwa mereka dijadikan konsumen demi mendongkrak ketenaran artis yang bersangkutan. Sebenarnya apakah perlunya ketenaran itu?

Bagi mbak Marijan, juru kunci gunung merapi, ketenaran mungkin tidak diperhatikan oleh beliau. Bahkan dia sendiri tidak berharap dirinya akan terkenal dengan menjadi juru kunci gunung merapi. Tindakannya yang tidak mau mengungsi ketika gunung merapa memuntahkan lahar dan diperkirakan akan meletus pun (tahun 2006) bukanlah untuk mencari ketenaran. Beliau hanya mengikuti keyakinannya bahwa gunung merapai tidak akan meletus. Bagi dia, gunung merapai sedang dalam proses "perbaikan".

Persamaan dari orang yang mencari ketenaran dengan sosok Mbah Marijan adalah sama-sama mempertaruhkan harga diri. Bedanya, orang-orang yang mencari ketenaran mempertaruhkan harga diri tanpa adanya dasar keyakinan. Sedangkan Mbah Marijan mempertaruhkan harga dirinya dengan suatu keyakinan yang kuat, beliau yakin betul dengan apa yang dia lakukan, tahu betul dengan apa yang dia pertaruhkan. Hasilnya, karena keyakinannyalah Mbah Marijan pada akhirnya bisa memenangkan pertaruhan itu. Bagaimana dengan orang-orang yang mencari ketenaran sesaat tanpa yang mempertaruhkan harga diri tanpa adanya dasar yang kuat? Waktulah yang akan menjawabnya. Kita buktikan saja, sebagai contoh Andaryoko Wisnu Prabu. Apakah benar dia itu Supriyadi sang pelopor pemberontakan Blitar??? Ataukah dia hanya seorang pejuang yang mencoba mencari ketenaran di masa tuanya dengan mengaku sebagai Supriyadi??? Bisa jadi dia memang Supriyadi, tapi bukan Supriyadi sang pelopor pemberontakan Blitar!

Semoga masih ada waktu untuk menyaksikan orang-orang tersesat yang mencari ketenaran sesaat dengan mempertaruhkan harga diri tanpa didasari keyakinan dan pemikiran yang benar.

Thursday, August 14, 2008

Apa Jawaban mu MUI????

Kepada Yth.

Ketua Komisi Fatwa dan Hukum Islam

Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Di Jakarta


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Langsung saja pada pokok persoalan.

Dengan majunya teknologi informasi dan komunikasi, akhir-akhir ini banyak sekali program atau acara yang diselenggarakan dengan memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya adalah kuis berhadiah.


Jika kita mengamati di berbagai media massa (terutama televisi) banyak sekali program acara kuis yang diadakan di sela-sela suatu acara atau memang diadakan secara khusus (acara tersendiri). Salah satu contohnya adalah acara kuis yang diselenggarakan TPI (dan masih ada beberapa TV lokal dan TV nasional lainnya) yang biasanya diadakan sekitar jam 24.00 WIB. Dalam acara tersebut, peserta diminta melakukan registrasi dengan mengetik kode tertentu, misalnya REG PASTI, dan di kirim ke nomor tertentu, misalnya 9288. Kemudian peserta akan mendapatkan nomor ID yang nantinya akan diundi selama kuis tersebut berlangung.


Sekilas itu memang seperti kuis biasa saja, yang akan membawa keberuntungan bagi yang nomor ID nya keluar. Namun bagi saya, dan mungkin bagi beberapa umat Islam, hal itu tak jauh beda dengan JUDI, karena mengandung unsur gambling (untung-untungan) dan taruhan. Memang yang dipertaruhkan bukan uang, tapi pulsa (yang rata-rata setiap registrasi pulsa akan berkurang Rp 2000 + PPN). Pulsa tentu saja dibeli dengan uang; jadi di sini pulsa menurut saya bisa disamakan dengan uang.


Yang menjadi pertanyaan saya:

  1. Apakah benar bahwa model-model kuis semacam itu bisa dikategorikan sebagai perjudian?
  2. Apakah sudah ada fatwa tentang hukum mengikuti kuis-kuis semacam itu (haram atau tidak)?


Bilamana belum ada fatwa yang mengatur tentang hal ini, mohon sekiranya dipertimbangkan yang untuk kemudian bisa dikeluarkan fatwa-nya. Kalau ini bisa dikategorikan sebagai perjudian, alangkah baiknya untuk segera di keluarkan fatwa sehingga umat muslim tidak terjebak pada hal-hal yang berbau dosa. Dan kewajiban kita untuk mengingatkan, jangan sampai kita juga ikut berdosa karena tidak mengingatkan saudara-saudara seiman kita yang terjebak dalam kuis berhadiah tersebut.


Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih. Mohon tanggapan atau jawaban dikirimkan ke alamat e-mail di bawah ini.


Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

supanggung_irm@yahoo.co.uk


Thursday, July 24, 2008

Aku Bukan Pilihan

"Aku Bukan Pilihan" adalah judul lagu-nya Bang Iwan Fals. Saat ini mungki lagu itulah yang mencerminkan keadaan q. Sakit emang ketika melihat orang yang kita sayang ternyata mendua. Rasanya apa yang kita lakukan terhadap dia sia2 saja. Ya... biarlah semua terjadi... Aku Memang Bukan Pilihan... Aku punya hak UNTUK MEMILIH.... BUKAN UNTUK DI PILIH.... :D

Thanks bgt ya Bang Iwan Fals, dari lagu mu aku bisa belajar mengambil keputusan, walau awalnya sakit.... :)

"OI BERSATULAH" B-)

Tuesday, July 22, 2008

Apa sich bedanya?

Apa sech bedanya antara kaya dan miskin? pintar dan bodoh?
Sebenarnya keduanya itu kan sama-sama saling membutuhkan... Coba bayangkan, kalau kemampuan semua orang itu sama, pasti gak akan ada yang dikatakan pintar dan tidak ada juga yang dikatakan bodoh. Kalau semua orang memiliki kekayaan yang sama, pasti tidak akan ada yang dikatakan orang kaya, dan tidak ada juga yang dikatakan orang miskin....

Tapi kadang aneh juga, sekarang itu banyak orang yang kaya harta tetapi miskin beraman. Banyak orang yang pintar 'memanipulasi' dan bodoh untuk menemukan kebenaran.

Saturday, June 28, 2008

Akhirnya Datang Juga..........

Akhirnya ke Gap-TeK-anku segera teratasi, hehehehe.........
aku bisa gabung di Blog ini, duh senengnya..
Tengkiu berat Bung yang sudah Invite ke aku yak...
kirim artikelnya laen kali aja...hihihihi....lagi gak punya ide niy

Tenkiu Somat

Friday, June 27, 2008

Tentang Ikan dan Air

Ikan dan air bagaikan dua sisi mata uang, dua hal yang kadang susah dipisahkan. Ikan yang selalu membutuhkan air, dan air yang kadang akan senang dengan hadirnya ikan. Namun, pernahkan anda mempertanyakan: Apakah ikan merasa bersyukur dengan hadirnya air?

Seandainya ikan itu seperti manusia, mungkin akan ada yang bersyukur dan akan ada yang menganggap bahwa air itu adalah milik mereka. Bagi mereka yang bersyukur, tentu mereka akan berterima kasih kepada air, karena air memberi mereka kehidupan. Namun bagi golongan yang kedua, air bukanlah apa-apa. Mereka berfikir bahwa mereka bisa hidup tanpa air. Pikiran semacam itu tidaklah benar.

Bagaimanakah cara menyadarkan ikan yang semacam itu? Sangat sederhana, kita hanya perlu mengangkat ikan tersebut dari dalam air dan dibiarkan dia hidup tanpa air selama beberapa detik, atau menit, atau bahkan jam. Dengan begitu, sebagian besar dari mereka pasti akan sadar begitu pentingnya air bagi mereka.

Bagaimana dengan manusia sendiri? Apakah manusia juga sadar bahwa semua yang ada di dunia ini memberikan manfaat bagi dia? Dan apakah mereka sudah bersyukur dengan semua itu? Kalau mereka belum sadar akan pentingnya semua yang ada di dunia (baik material maupun non-materi), cara menyadarkannya adalah sama dengan cara menyadarkan ikan akan pentingnya air bagi mereka.

Manusia akan merasakan begitu pentingnya udara ketika manusia berada di ruang hampa udara. Manusia akan merasakan begitu pentingnya bumi ketika mereka di angkasa. Manusia akan merasa begitu pentingnya air ketika mereka di padang pasir. Manusia akan sadar begitu pentingnya amal ketika mereka di alam barzah.........


Wednesday, June 18, 2008

JANGAN HANYA MENYELESAIKAN DAMPAK

Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami dilema terkait dengan penaikan harga BBM. Dari sudut pandang pemerintah, kebijakan penaikan harga BBM adalah langkah yang paling tepat untuk memangkas subsidi BBM pemerintah. Namun, dari sudut pandang rakyat kenaikan BBM akan merangsang naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Apakah tidak ada cara yang lebih tepat untuk menanggulangi efek jangka panjang?

Langkah pemerintah memang sudah tepat untuk menaikkan harga BBM demi memangkas subsidi pemerintah untuk BBM. Ini didasarkan pada naiknya harga minyak dunia yang mencapai US$110 per barel. Saat ini pemerintah memang belum bisa mengurangi konsumsi BBM di dalam negeri. Bahkan konsumsi BBM di dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun. Langkah pemerintah memang sekilas bisa mengatasi tingginya subsidi pemerintah. Namun, dampak ke depannya subsidi pemerintah untuk minyak akan tetap tinggi.

Ke depan, pemerintah Indonesia harusnya mulai memikirkan cara bagaimana untuk mengurangi konsumsi BBM dalam negeri. Untuk melakukan hal ini, pemerintah tentunya harus mengkaji dulu sektor mana saja yang mengkonsumsi BBM paling banyak, dan sektor mana saja yang memungkinkan dilakukan penghematan BBM.

Salah satu sektor yang jelas adalah transportasi. Banyaknya angkutan pribadi (baik mobil maupun sepeda motor) tentu berdampak signifikan pada konsumsi BBM. Penjualan mobil dan sepeda motor di Indonesia tergolong cukup tinggi. Dalam satu tahun diperkirakan ada 1.000.000 penjualan mobil dan sepeda motor. Penambahan jumlah kendaraan ini tentu saja akan mengakibatkan bertambahnya jumlah konsumsi BBM.

Pemerintah harusnya berani mengeluarkan kebijakan tentang pembatasan penjualan kendaraan bermotor, terutama kendaraan pribadi. Atau jika perlu, pemerintah mencari cara bagaimana bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan lebih mengoptimalkan sarana angkutan umum.

Salah satu faktor tingginya angka penjualan sepeda motor adalah harganya yang terjangkau dan sistem penjualan angsuran yang memungkinkan orang-orang berpenghasilan menengah ke bawah mampu membeli sepeda motor. Ke depan, harga sepeda motor bisa di naikkan, sehingga tidak semua orang bisa membelinya. Atau, diberlakukannya pajak kendaraan dengan sistem progresif.

Ini hanyalah hayalan, kalau suatu saat jadi kenyataan, saya sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pemerintah.

Wednesday, May 28, 2008

WHITE DOVE

MERsudi PAtitising TIndak PUsakaning TItising Hening (MERPATI PUTIH) yang secara sederhana bisa diartikan sebagai Mencari Tindakan yang Benar dengan Keheningan. Sekilas memang tampak sederhana makna dari kata-kata tersebut, namun kalau di teliti lebih mendalam akan ditemukan makna filosofis yang sangat mendalam.

Dalam hidup ini kita memang akan terus belajar dan belajar hingga akhirnya kita akan mencapai tahap yang tertinggi, yaitu mendekati kesempurnaan. Dalam proses belajar itu akan terkandung kegiatan mencari, tentu saja mencari tindakan yang benar. Persoalannya adalah, seperti apakah tindakan yang benar itu?

Tindakan yang benar tentu saja tindakan yang sesuai dengan aturan, hukum, kaidah, norma, tatanan, dan konvensi yang ada. Namun jika aturan dan hukum belum mengatur suatu tindakan, makan tindakan yang benar adalah tindakan yang bisa diterima oleh hati nurani, bisa diterima oleh akal sehat. Bagaimana hati nurani bisa mengatakan bahwa suatu tindakan bisa dikatakan benar atau salah?

Jawabnya sederhana: Keheningan. Dalam keheningan itu hati dan pikiran kita akan bisa merasakan dan berfikir dengan lebih jelas/jernih. Dalam keheningan juga kita bisa sejenak mengistirahatkan semua unsur di dalam tubuh kita. Istirahat untuk diisi dengan energi yang baru. Dalam keheningan itu juga, kita akan lebih mudah menemukan jalan untuk mencari kebenaran.

Apa pangkal dari keheningan? Menurut saya pangkal dari kehingan adalah KETENANGAN dan KEMATANGAN.... Terima kasih kepada MP Sleman yang dulu pernah memberikan pelajaran yang sedikit tapi sungguh luar sangat berharga. Seperti pepatahmu: Sumbang sih ku tidak berharga, tetapi keikhlasan ku nyata.

Jangan Anggap Enteng Mimisan

Surabaya - Mimisan atau epistaksis tidak berbahaya dan bukan penyakit. Meski begitu mimisan gejala dari suatu penyakit yang tetap diwaspadai. Sehingga dalam pengobatan bisa disembuhkan dari penyebabnya.

"Meski mimisan bukan penyakit namun tidak semua mimisan bisa dianggap kasus ringan. Karena bisa saja mimisan yang terjadi akibat sebuah penyakit berbahaya seperti leukimia, demam berdarah hingga hipertensi," kata ahli THT RSU dr Soetomo Surabaya, dr Nyilo Purnami SpTHT kepada detiksurabaya.com saat berbincang-bincang, Rabu (28/5/2008).

Epistaksis sendiri adalah suatu gejala perdarahan pembuluh darah di mukosa hidung. Penyebabnya bisa bersifat lokal seperti adanya infeksi, trauma dan tumor pada hidung.

Bisa juga karena kelainan bawaan seperti kelainan hemofilia (kelainan sel darah) dan kelainan yang didapat seperti koagolasi, yakni kelainan pada zat pembeku darah.

"Untuk yang sistemik bisa karena adanya penyakit infeksi seperti demam berdarah, typus, malaria, hipertensi, leukimia dan lainnya," tambahnya.

Epistaksis ada dua macam yakni epistaksis anterior dan epistaksis posterior. Epistaksis anterior disebabkan pecahnya sambungan antara arteri etmodialis anterior dan labialis superior. Titik perdarahannya hanya di hidung bagian depan, sehingga tidak berbahaya.

Sedangkan epistaksis posterior disebabkan pecahnya arteri sfenopalatina. Titik perdarahannya tidak kelihatan, karena letak arterinya di dalam.

"Pada epistaksis posterior yang pecah adalah arteri besar, sehingga perdarahannya bisa terus-menerus. Karena itu, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit dan ditangani secara serius," tegasnya.

Tuesday, May 27, 2008

Mahasiswa Koq gak Intelek

Sayang disayangkan kalo mahasiswa sekarang ini lebih mengedepankan aksi fisik daripada aksi intelektual dalam menghadapi berbagai persoalan. Contoh sederhananya adalah demo menolak kenaikan harga BBM. Memang kenaikan harga BBM akan berdampak luas bagi bangsa Indonesia. Namun, menurut pendapat pemerintah itulah cara yang paling tepat untuk mengatasi persoalan finansial negara.
Mahasiswa boleh berargumen lain. Sayangnya, tindakan mereka menolak kenaikan harga BBM dengan berdemonstrasi tidaklah akan menyelesaikan persoalan. Demonstrasi bukanlah tindakan yang intelektual jika pada akhirnya harus berujung pada tindakan anarkis. Seperti yang dikatakan oleh Erlangga Masdiana (detik.com), ada dua kelompok mahasiswa yang berdemo, yaitu yang secara intelek dan yang tidak secara intelek (yang hanya ingin mendapatkan perhatian).
Lebih lanjut Erlangga mengatakan bahwa mahasiswa yang tidak intelek biasanya masih membawa kebiasaan SMA yang senang tawuran. Mereka yang lebih berani menutup kekurangan intelektual mereka (dengan demo yang kadang-kadang anarkis). Sedangkan mahasiswa yang intelek akan lebih mengedepankan sikap sopan dan santun dalam menyampaikan aspirasi mereka.
Sangat disayangkan memang seandainya kebanyakan mahasiswa Indonesia yang sekarang ini masuk ke dalam kategori yang kedua, yaitu mahasiswa yang melakukan demonstrasi hanya untuk mendapatkan perhatian demi menutupi kekurangan intelektual mereka.

Mahasiswa, Harusnya Lebih Intelek daripada Sopir Angkot


Akhir-akhir ini marak terjadi demonstrasi yang dimotori mahasiswa untuk menuntut dicabutnya kenaikan harga BBM di Indonesia. Hampir di seluruh penjuru Indonesia terjadi demonstrasi, dari yang hanya diikuti puluhan mahasiswa sampai yang melibatkan ratusan mahasiswa. Demonstrasi katanya merupakan salah satu bentuk penyaluran aspirasi di sebuah negara yang demokrasi. Namun, bagimana jadinya kalau demontrasi itu terkesan sebagai tindakan yang tidak beradab?
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab, yang lebih mengedepankan rasa kebersamaan, kekeluargaan, toleransi, dan musyawarah untuk mufakat. Implikasi konkritnya adalah bahwa segala persoalan seharusnya bisa diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat dengan mengedepankan kepentingan bersama dan kekeluargaan. Dalam menyampaikan pendapat pun, seharusnya prinsip-prinsip tersebut harus tetap di perhatikan. Lantas bagaimana dengan demonstrasi?
Dalam iklim negara demokrasi, demonstrasi adalah hal-hal yang sah asalkan demonstrasi tersebut tidak mengganggu aktivitas dan kenyamanan publik. Saya sangat menyayangkan terjadinya bentrokan antara aparat keamanan dengan para demonstran. Dalam melakukan pengamanan, aparat keamanan sudah mengikuti standar baku pengamanan demokrasi. Lantas, Apakah para demonstran telah mengikuti aturan-aturan baku melakukan demonstrasi?????
Kasus terakhir yang hangat saat ini adalah "penyerangan/penyerbuan" aparat kepolisian ke kampus UNAS. Dalam kasus ini kedua belah pihak menyatakan bahwa mereka telah mengikuti aturan yang ada dan saling menyalahkan. Apa benar kedua belah pihak telah mengikuti aturan yang ada? Ini yang perlu ditinjau ulang.
Sebagai mantan mahasiswa, saya malu melihat mahasiswa yang demo dengan akhir bentrokan antara demonstran dengan aparat. Itu terkesan bahwa mahasiswa itu tidak beradab (kalau tidak mau dikatakan biadab). Apakah seperti itu cara 'intelektual muda bangsa' menyampaikan aspirasinya? Mengapa mereka tidak mendatangi Parlemen (DPR ataupun DPRD) untuk menyampaikan pendapat? Apakah mereka takut untuk beradu argumen dengan para pemimpin bangsa? Apakah yang ada di benak mereka hanya turun ke jalan saja? SAYA AKAN SANGAT TERKESAN DENGAN TINDAKAN MAHASISWA YANG MENDATANGI PARLEMEN UNTUK BERADU ARGUMEN DENGAN PARA PEMIMPIN BANGSA DALAM MENGATASI PERSOALAN-PERSOALAN BANGSA.

Monday, May 26, 2008

Resep Nama Blog yang Membawa Hoki

Ketika awal kali berniat membuat blog, pemberian nama menjadi salah satu hal terpenting yang harus dilakukan. Pemberian nama yang tepat akan membuat pengunjung mudah ingat dengan blog anda. Dampaknya, bukan saja anda jadi terkenal, tapi juga aliran uang yang deras akan masuk kantong anda. Sehingga apapun yang anda mau bisa anda wujudkan!

Kalau anda memang serius ngeblog, memberi nama blog sama pentingnya seperti memberi nama untuk anak. Benar saya tak bercanda. Tentu tak pernah terlintas niatan memberi nama yang tak pantas buat anak. Sebab nama yang tak pantas dikhawatirkan berpengaruh buruk bagi perkembangan anak. Karena itu, jangan sepelekan memilih nama, baik untuk anak maupun buat blog! :-)

Lalu bagaimana cara memilih nama blog yang tepat?

Tentu anda bermaksud menanyakan pertanyaan ini. Jawabannya mudah. Anda tak perlu repot pergi ke dukun untuk meminta nama bagi blog anda. Tak perlu pula mengadakan selametan dengan kembang tujuh rupa. Anda bisa melakukannya sendiri kok. Begini saya beritahu langkah-langkahnya.

  1. Riset kecil-kecilan dulu. Coba buka search engine seperti Google atau Yahoo. Lalu ketik topik blog yang sudah anda pilih. Misal anda bermaksud membuat blog tentang pantai. Coba ketik: ‘blog pantai’ atau ‘beach blog’ atau ‘pantai’ saja.
  2. Amati dan buka beberapa blog. Dari hasil yang ditampilkan search engine, amati nama-nama blog yang tertera. Boleh juga dibuka beberapa blog yang menarik hati. Amati isinya. (Sekalian buat cari inspirasi isi blog yang akan dibuat).
  3. Cari tahu berapa pengunjung. Dari sekian blog yang namanya sudah anda catat, cari tahu seberapa banyak pengunjung di blog itu. Banyak tidaknya pengunjung bisa bermula dari tepat tidaknya nama blog yang diberikan.
  4. Simpulkan. Setelah mendapat jumlah pengunjung setiap blog, anda bisa melihat nama-nama blog yang sudah populer di bidang yang anda pilih. Sekaligus anda tahu apa kelebihan dan kekurangan blog-blog tersebut.

Ok kembali ke nama! ;-) Setelah riset kecil-kecilan dan sudah tahu nama-nama blog yang sudah ada, sekarang kita cari tahu nama yang paling cocok buat blog kita. Saran saya nama blog itu:

  • Sesuai dengan isi. Saya sarankan nama yang anda pilih sesuai dengan isi blog. Misal tentang pantai, baiknya kata ‘pantai’ tetap dipakai.
  • Gunakan dua kata. Daripada memilih satu kata, lebih baik dua kata sekaligus. Kecenderungan saat ini pengguna internet mencari informasi dengan kata yang lebih spesifik. Dan yang pasti juga membantu membedakan nama blog anda dengan yang lain. Contoh, lebih baik memakai kata ‘pantai bagus’ daripada cuma ‘pantai’ saja.
  • Coba cari beberapa alternatif. Misal blog tentang ‘pantai’, anda bisa membuat daftar nama yang bisa dipakai seperti ‘pantai indah’, ‘pantai paling indah’, ‘pantai unik’, atau ‘pantai bali’.
  • Tentukan. Timbang baik-baik, dari sekian alternatif nama yang anda tulis, nama apa yang paling tepat. Pilih nama yang bisa mewakili isi blog anda secara keseluruhan. Pertimbangkan pula hasil riset anda sebelumnya. Sebagai acuan karakter pengunjung di topik blog yang anda pilih.

Nah nama sudah ditentukan! Kemudian daftarkan nama itu. Ketika mendaftarkan, saran saya:

  • Pilih domain *.com. Karena sebagian besar pengguna internet sudah kadung biasa dengan domain tersebut.
  • Tuliskan dalam satu kata. Nama yang sudah anda pilih lebih baik ditulis menjadi satu kata. Misal “pantaiindah.com”. Hindari memakai dash (contoh:pantai_indah.com).
  • Tambahkan kata. Bila nama blog yang kita pilih ternyata sudah ada yang pakai, tambahkan kata lain. Tambahan kata upayakan tetap berhubungan dengan nama awal yang dipilih. Misal menjadi “turpantaiindah.com” atau “panduanpantaiindah.com”.

Selamat mencoba! Pastikan nama blog anda sudah tepat. Supaya mengundang hoki biar lekas datang. Kalau hoki sudah datang, jangan lupa kabari saya …

http://www.jokosusilo.com/2008/03/15/resep-nama-blog-yang-membawa-hoki/


Thursday, May 22, 2008

Sandyakalaning Majapahit


Majapahit adalah kerajaan besar di Indonesia dan termasuk kerajaan dengan umur paling lama (dari berdiri hingga runtuhnya). Sejarah majapahit dari berdiri hingga runtuhnya bisa kita jadikan pelajaran demi membangun bangsa ini.

Yang paling jelas terlihat adalah bahwa runtuhnya Majapahit bukanlah karena serangan dari pihak luar, tetapi lebih karena bergolakan dan perselisihan intern kerajaan tersebut. Perebutan kekuasaan adalah penyebab utama runtuhnya Majapahit. Penyerangan Demak ke Majapahit bukan hanya karena alasan penyebaran agama Islam, tetapi juga didasari motif untuk merebut kembali kekuasaan di Majapahit.

Bagaimana jadinya kalau Negara Indonesia mengalami hal yang sama? Mungkin sekarang malah justru sudah mengalaminya. Perebutan kekuasaan dan pertentangan di antara para elit pemimpin bangsa. KALAU PARA PEMIMPIN BANGSA TIDAK ADA YANG MAU MENGALAH... MAKA TUNGGULAH KERUNTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.....

Wednesday, March 12, 2008

Dear Little Star


Kelap-kelip di langit yang luas,
bertaburan kecil-kecil di hamparan karpet hitam angkasa
kanda terlihat kadang menghilang
ya, itulah little star

nyalanya yang redup membuatnya bersahaja
tidak terlintas dibenaknya untuk bersikap sombong
namun di tetap setiap kepada sang bulan
dan juga kepada sang penjelajah samudera

bagi beberapa orang, little star bisa memberikan petunjuk
juga arah dan pengetahuan
sepertihalnya kemukus dan fajar
namuna tidak banyak orang yang tahu...

Little star, tetaplah berkelap-kelip
tak pernah lelah dan tak pernah merasa cemburu
tetaplah bersahaja dan tidak berburuk sangka
yakinlah, bahwa ada banyak orang yang melihatmu
bahkan menunggumu untuk menikmati indahnya dirimu
tetaplah kau setiap seperti halnya kesetiaan
sang penjelajah samudra kepada mu

D

Dalam ketidak pastian
hanya Diam yang ada
masih adakah Duka di antara kita
atau hanya tersisa Dusta belaka?

Dimanakah kau kini?
masihkah Dirimu menganggap aku ada?
sudahkah aku Dihapus dari memorimu?
mungkinkah masih ada Dunia untuk kita?

Dari dulu aku belum bisa memahami mu
semakin Dalam ku coba pahami
semakin terlihat Dungu aku di depan mu
mengapa hanya ada D dan D????

Disaat aku ingin berubah,
waktu Dimana aku ingin tetap mencoba,
dengan sisa Damai yang ada,
namun kamu bagai Ditelan bumi,
hilang tak berbekas seperti 'Dust'
tertepa hembusan angin malam yang Dingin

Dirimu Marah Dan Mungkin Sebel
Apa hanya itu yang bisa kau rasakan???
Apa hanya itu yang bisa kau lihat???
Dunia Memang Diluar Masa Sempit kita

Sekarang apa yang ingin kau lakukan?
menjelajahi dunia, atau tetap terkungkung
dengan pemikiran dan pandangan mu
yang kadang masih egois dan tak peduli,

Apa yang kau harapkan dariku?
sikap masa bodoh q atau
perhatian ku?
mungkin yang pertama yang kau pilih
..................................................... (The END)

Rebutan Uang di Dunia Pendidikan



Berita yang lagi hangat-hangatnya di dunia pendidikan saat ini adalah kasus penerimaan mahasiswa baru. Sekilas itu terlihat seperti 'rebutan uang' antara pemerintah dengan perguruan tinggi negeri (PTN). Dikabarkan bahwa 41 PTN telah sepakat untuk mengadakan seleksi penermaan mahasiswa baru tersendiri. Dengan demikian, uang dari penjualan formulir akan masuk ke panitia penerimaan lokal, bukan masuk ke PNBP.

Sedangkan pemerintah masih ingin mempertahanan sistem SPMB dengan pemikiran bahwa setiap warga negara di seluruh wilayah di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap seluruh perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. Dengan sistem ini, uang pendaftaran masuk ke PNBP yang kemudian akan dikembalikan lagi ke PTN-PTN.

Koq bisa ya???? Masak hanya karena masalah uang pendaftaran mahasiswa baru aja jadi serumit ini???? APA KATA DUNIA???

Thursday, February 28, 2008

SUNAN KALIJAGA




Raden. Mas Syahid atau yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Kalijaga., adalah putera dari Ki Tumenggung Wilatika, bupati Tuban, ada pula yang mengatakan, bahwa nama lengkap ayah Sunan Kalijaga adalah Raden Sabur Tumenggung Wilatika, dikatakan dalam riwayat, bahwa dalam perkawinannya dengan Dewi Saroh Binti Maulana Ishak, Sunan Kalijaga juga memperoleh 3 orang putera, masing-masing : .R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.

Diantara para Wali Sembilan, beliau terkenal sebagai seorang wali yang berjiwa besar, seorang pemimpin, mubaligh, pujangga dan filosofi. daerah operasinya tidak terbatas, oleh karena itu beliau adalah terhitung seorang mubaligh keliling (reizendle mubaligh). jikalau beliau bertabligh, senantiasa diikuti oleh pada kaum ningrat dan sarjana.

Kaum bangsawan dan cendekiawan amat simpatik kepada beliau. karena caranya beliau menyiarkan agama islam yang disesuaikan dengan aliran jaman, Sunan Kalijaga adalah adalah seorang wali yang kritis, banyak toleransi dan pergaulannya dan berpandangan jauh serta berperasaan dalam. Semasa hidupnya, sunan kalijaga terhitung seorang wali yang ternama serta disegani beliau terkenal sebagai seorang pujangga yang berinisiatif mengaran cerita-cerita wayang yang disesuaikan dengan ajaran Islam dengan lain perkataan, dalam cerita-cerita wayang itu dimaksudkan sebanyak mungkin unsur-unsur ke-Islam-an,. hal ini dilakukan karena pertimbangan bahwa masyarakat di Jawa pada waktu itu masih tebal kepercayaannya terhadap Hinduisme dan Buddhisme, atau tegasnya Syiwa Budha, ataupun dengan kata lain, masyarakat masih memagang teguh tradisi-tradisi atau adat istiadat lama.

Diantaranya masih suka kepada pertunjukan wayang, gemar kepada gamelan dan beberapa cabang kesenian lainnya, sebab-sebab inilah yang mendorong Sunan Kalijaga sebagai salah seorang mubaligh untuk memeras otak, mengatur siasat, yaitu menempuh jalan mengawinkan adat istiadat lama dengan ajaran-ajaran Islam assimilasi kebudayaan, jalan dan cara mana adalah berdasarkan atas kebijaksanaan para wali sembilan dalam mengambangkan Agama Islam di sini.

Sunan Kalijaga, namanya hingga kini masih tetap harum serta dikenang oleh seluruh lapisan masyrakat dari yang atas sampai yang bawah. hal ini adalah merupakan suatu bukti, bahwa beliau itu benar-benar manusia besar jiwanya, dan besar pula jasanya. sebagai pujangga, telah banyak mengarang berbagai cerita yang mengandung filsafat serta berjiwa agama, seni lukis yang bernafaskan Islam, seni suara yang berjiwakan tauhid. disamping itu pula beliau berjasa pula bagi perkembangan dari kehidupan wayang kulit yang ada sekarang ini.

Sunan Kalijaga adalah pengarang dari kitab-kitab cerita-cerita wayang yang dramatis serta diberi jiwa agama, banyak cerita-cerita yang dibuatnya yang isinya menggambarkan ethik ke-Islam-an, kesusilaan dalam hidup sepanjang tuntunan dan ajaran Islam , hanya diselipkan ke dalam cerita kewayangan. oleh karena Sunan Kalijaga mengetahui, bahwa pada waktu itu keadaan masyarakat menghendaki yang sedemikian, maka taktik perjuangan beliaupun disesuaikannya pula dengan keadaan ruang dan waktu.

Berhubung pada waktu itu sedikit para pemeluk agama syiwa budha yang fanatik terhadap ajaran agamanya, maka akan berbahaya sekali kiranya apabila dalam memperkembangkan agama islam selanjutnya tidak dilakukan dengan cara yang bijaksana. para wali termasuk didalamnya Sunan Kalijaga mengetahui bahwa rakyat dari kerajaan Majapahit masih lekat sekali kepada kesenian dan kebudayaan mereka, diantaranya masih gemar kepada gemalan dan keramaian-keramaian yang bersifat keagamaan Syiwa-Budha.

Maka setelah diadakan permusyawaratan para wali, dapat diketemukan suatu cara yang lebih supel, dengan maksud untuk meng-Islam-kan orang-orang yang belum masuk Islam. cara itu diketemukan oleh Sunan Kalijaga, salah seorang yang terkenal berjiwa besar, dan berpandangan jauh,berfikiran tajam, serta berasal dari suku jawa asli. disamping itu beliau juga ahli seni dan faham pula akan gamelan serta gending-gending (lagu-lagunya).

Maka dipesanlah oleh Sunan Kalijaga kepada ahli gamelan untuk membuatkan serancak gamelan, yang kemudian diberinya nama kyai sekati. hal itu adalah dimaksudkan untuk memperkembangkan Agama Islam.

Menurut adat kebiasaan pada setiap tahun, sesudan konperensi besar para wali, diserambi Masjid Demak diadakan perayaan Maulid Nabi yang diramaikan dengan rebana (Bhs. Jawa Terbangan) menurut irama seni arab. Hal ini oleh Sunan Kalijaga hendak disempurnakan dengan pengertian disesuaikan dengan alam fikiran masyarakat jawa. maka gamelan yang telah dipesan itupun ditempatkan diatas pagengan yaitu sebuah tarub yang tempatnya di depan halaman Masjid Demak, dengan dihiasai beraneka macam bungan-bungaan yang indah. gapura mashidpun dihiasinya pula, sehingga banyaklah rakyat yang tertarik untuk berkunjung ke sana, gamelan itupun kemudian dipukulinya betalu-talu dengan tiada henti-hentinya.

Kemudian dimuka gapura masjid, tampillah ke depan podium bergantian para wali memberikan wejangan-wejangan serta nasehat-nasehatnya uraian-uraiannya diberikan dengan gaya bahasa yang sangat menarik sehingga orang yang mendengarkan hatinya tertaik untuk masuk ke dalam masjid untuk mendekati gamelan yang sedang ditabuh, artinya dibunyikan itu. dan mereka diperbolehkan masuk ke dalam masjid, akan tetapi terlebih dahulu harus mengambil air wudlu di kolas masjid melalui pintu gapura. upacara yang demikian ini mengandung simbolik, yang diartikan bahwa bagi barang siapa yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat kemudian masuk ke dalam masjid melalui gapura (dari Bahasa Arab Ghapura) maka berarti bahwa segala dosanya sudah diampuni oleh Tuhan.

Sungguh besar jasa Sunan Kalijaga terhadap kesenian, tidak hanya dalam lapangan seni suara saja, akan tetapi juga meliputi seni drama (wayang kulit) seni gamelan, seni lukis, seni pakaian, seni ukir, seni pahat. dan juga dalam lapangan kesusastraan, banyak corak batik oleh sunan kalijaga (periode demak) diberi motif “burung” di dalam beraneka macam. sebagai gambar ilustrasi, perwujudan burung itu memanglah sangat indahnya, akan tetapi lebih indah lagi dia sebagai riwayat pendidikan dan pengajaran budi pekerti. di dalam bahasa kawi, burung itu disebut “kukila” dan kata bahasa kawi ini jika dalam bahasa arab adalah dari rangkaian kata : “quu” dan “qilla” atau “quuqiila”, yang artinya “peliharalah ucapan (mulut)-mu.

Hal mana dimaksudkan bahwa kain pakaian yang bermotif kukila atau burung itu senantiasa memperingatkan atau mendidik dan mengajar kepada kita, agar selalu baik tutur katanya, inilah diantaranya jasa sunan kalijaga dalam hal seni lukis. Dalam hubungan ini dibuatnya model baju kaum pria yang diberinya nama baju “takwo”, nama tersebut berasal berasal dari kata bahasa arab “taqwa” yang artinya ta’at serta berbakti kepada Allah SWT.

Nama yang simbolik sifatnya ini, dimaksudkan untuk mendidik kita agar supaya selalu cara hidup dan kehidupan kita sesuai dengan tuntunan agama. Nama Kalijaga menurut setengah riwayat , dikatakan berasal dari rangkaian Bahasa Arab ‘ Qadli Zaka, Qadli - artinya pelaksana, penghulu : sedangkan Zaka - artinya membersihkan. jadi Qodlizaka atau yang kemudian menurut lidah dan ejaan kita sekarang berubah menjadi Kalijaga itu artinya ialah pelaksana atau pemimpin yang menegakkan kebersihan (kesucian) dan kebenaran agama Islam.

Konon kabarnya Sunan Kalijaga itu usianya termasuk lanjut pula, sehingga dalam masa hidupnya, beliau antara lain mengalami tiga kali masa pemerintahan, pertama jaman akhkh Siti Jenar sesungguhnya tak ada disini, yang ada hanyalah Tuhan yang Sejati.
ujarnya pula :

“Awit seh lemang bang iku, wajahing pangeran jati. nadyan sira ngaturana, ing pangeran kang sejati, lamun Syekh Lemah Bang ora, mansa kalakon yekti”

Artinya :
Oleh karena Syekh Siti Jenar itu sesungguhnya adalah wajah wujudnya Tuhan sejati, meskipun engkau menghadap kepada Tuhan yang sejati, manakala siti jenar tidak, maka tidaklah hal itu akan terlaksana. pada waktu Maulana Maghribi memberi wejangan bahwa yang disebut Tuhan Allah Sejati itu Wajibul Wujud (kang aran Allah jatine, wajibul wujud kang ana), maka Syekh Siti Jenar pun menjawablah, katanya :

“Aja ana kakehan semu, iya ingsun iki Allah, nyata ingsun kang sejati, jejuluk Prabu Satmata, tan ana liyan jatine, ingkang aran bangsa Allah”

Artinya :
jangan kebanyakan semu, saya inilah Allah. saya sebetulnya bernama Prabu Satmata, dan tiadalah yang lain dengan nama Ketuhanan. Oleh karena segala ucapan-ucapan dan ajaran-ajaran Syekh Siti Jenar ini dipandang sangat membahayakan kepada rakyat, maka akhirnya beliau pun dihukum mati oleh para wali. Jikalau kita ikuti segala ucapan-ucapan Siti Jenar tersebut di atas, maka hal itu mengingatkan kita kepada ajaran-ajaran dan ucapan-ucapan salah seorang misticus yang masyhur, yaitu Al Hallaj (858-992). sebagaimana diketahui, Al Hallaj pernah berkata:
“Annal haqq” artinya : “sayalah kebenaran yang sejati itu”

kemudian katanya pula :
“wa’ma fi jubbati illa-lah” artinya “dan tidak ada yang dalam jubah , melainkan Allah”.

Disamping itu al hallaj juga pernah mengatakan :
“Telah bercampur rohmu dalam rohku, laksana bercampurnya chamar dengan air jernih bila menyentuhi akanmu sesuatu, tersentuhlah aku, sebab itu engkau adalah aku”

Dalam segala hal demikianlah pandangan hidupnya. ucapan dan ajarannya inilah yang mengakibatkan dia dihukum mati di atas tiang gantungan, karena dianggap berbahaya dan menyesatkan oleh pemerintah Bagdad. kedua ahli mistik, baik Al Hallaj maupun Syekh Siti Jenar fahamnya condong kepada ajaran pantheisme, kesatuan antara makhluk dengan khalik Maha Penciptanya. dan keduanya pun mengalami pula nasib yang sama, karena mereka harus menebus keyakinan hidupnya dengan hukuman mati.

Kemudian kita dapati pula ucapan Siti Jenar yang lain, yang tampak isinya lebih mengutamakan hakekat daripada syari’at, katanya :

“Sahadat salat puwasa kawuri, apa dene jakat lawan pitrah, ujar iku dora kabehm nora kena ginugu, Islam tetep durjaning budi, ngapusi kyehning titah, sinung swarga besuke, wong bodo kanur ulama, tur nyatane pada bae ora uning, beda syekh siti jenar.”

Selanjutnya berkatalah Syekh Siti Jenar :
“Tan mituhu salat lawan dikir, jengkang-jengking neng masjid ting krembyah, nora nana ganjarane, yen wus ngapal batukmu, sejatine tanpa pinanggih, neng dunya bae pada susah amemikul, lara sangsaya tan beda, marma siti jenar mung madep wajidi, gusti dat roning kamal”.

Demikianlah antara lain pandangan hidup serta ajaran-ajaran dari Syekh Siti Jenar. Dalam riwayat dikatakan bahwa murid Syekh Siti Jenar adalah : Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Pengging, Pangeran Panggung, Ki Lontang.

Menengok konflik Masa Lalu

Biasanya, konflik yang terjadi di kalangan ulama -terutama ulama jaman dahulu, lebih banyak diakibatkan karena persoalan (rebutan pengaruh) politik. Tidak hanya terjadi pada era kiai-ulama masa kini, tapi sejak jaman Wali Songo-pun, konflik seperti itu pernah terjadi. Bahkan, sejarah Islam telah mencatat bahwa jenazah Muhammad Rasulullah SAW baru dimakamkan tiga hari setelah wafatnya, dikarenakan para sahabat justru sibuk rebutan soal posisi khalifah pengganti Nabi (Tarikh Ibnu Ishak, ta’liq Muhammad Hamidi). Di era Wali Songo -kelompok ulama yang “diklaim” oleh NU sebagai nenek-moyangnya dalam perihal berdakwah dan ajarannya, sejarah telah mencatat pula terjadinya konflik yang “fenomenal” antara Wali Songo (yang mementingkan syari’at) dengan kelompok Syekh Siti Jenar (yang mengutamakan hakekat). Konflik itu berakhir dengan fatwa hukuman mati bagi Syekh Siti Jenar dan pengikutnya. Sejarah juga mencatat bahwa dalam persoalan politik, Wali Songo yang oleh masyarakat dikenal sebagai kelompok ulama penyebar agama Islam di Nusantara yang cukup solid dalam berdakwah itu, ternyata juga bisa terpolarisasi ke dalam tiga kutub politik; Giri Kedaton (Sunan Giri, di Gresik), Sunan Kalijaga (Adilangu, Demak) dan Sunan Kudus (Kudus). Kutub-kutub politik itu memiliki pertimbangan dan alasan sendiri-sendiri yang berbeda, dan sangat sulit untuk dicarikan titik temunya; dalam sidang para wali sekalipun. Terutama perseteruan dari dua nama yang terakhir, itu sangat menarik. Karena pertikaian kedua wali tersebut dengan begitu gamblangnya sempat tercatat dalam literatur sejarah klasik Jawa, seperti: “Babad Demak”, “Babad Tanah Djawi”, “Serat Kandha”, dan “Babad Meinsma”.

Lagi-lagi, konflik itu diakibatkan karena persoalan politik. Perseteruan yang terjadi antara para wali itu bisa terjadi, bermula setelah Sultan Trenggono (raja ke-2 Demak) wafat. Giri Kedaton yang beraliran “Islam mutihan” (lebih mengutamakan tauhid) mendukung Sunan Prawata dengan pertimbangan ke-’alimannya. Sementara Sunan Kudus mendukung Aryo Penangsang karena dia merupakan pewaris sah (putra tertua) dari Pangeran Sekar Seda Lepen (kakak Trenggono) yang telah dibunuh oleh Prawata (anak Trenggono). Sedangkan Sunan Kalijaga (aliran tasawuf, abangan) mendukung Joko Tingkir (Hadiwijaya), dengan pertimbangan ia akan mampu memunculkan sebuah kerajaan kebangsaan nusantara yang akomodatif terhadap budaya.

Sejarah juga mencatat, konflik para wali itu “lebih seru” bila dibandingkan dengan konflik ulama sekarang, karena pertikaian mereka sangat syarat dengan intrik politik yang kotor, seperti menjurus pada pembunuhan terhadap lawan politik. Penyebabnya tidak semata karena persoalan politik saja, tapi di sana juga ada hal-hal lain seperti: pergesekan pengaruh ideologi, hegemoni aliran oleh para wali, pengkhianatan murid terhadap guru, dendam guru terhadap murid, dan sebagainya.

Bahkan, De Graaf, seorang sejarawan Jawa dari Belanda, dengan begitu beraninya menilai konflik di antara para wali itu bukan hanya masalah hubungan antara guru dan murid belaka. Bukan pula harus selalu dilihat dari segi spiritualnya, tapi sekolah agama dari para wali itu bisa juga dilihat sebagai sebuah konsentrasi politik. Para wali yang terlibat konflik itu sesungguhnya tidak membatasi diri pada ajaran spiritual saja, tetapi juga memposisikan dirinya sebagai ahli politik sejati, yang (terlalu) banyak ikut campur tangan terhadap persoalan negara. Seperti misalnya, seseorang yang menjadi raja, berhak menyandang gelar “Sultan” bila telah mendapatkan “restu” dari Giri Kedaton. Model pola hubungan ulama-umara seperti ini yang kemudian menjadi benih-benih pertikaian di antara wali sendiri.

Begitupun ketika pusat pemerintahan pindah dari Pajang ke Mataram. Sunan Kudus “berbelok arah” mendukung kubu Demak (Aria Pangiri, putra Sunan Prawata [kubu yang sebelumnya dilenyapkan Arya Penangsang, jagoan Sunan Kudus]) untuk menguasai Pajang, mengusir Pangeran Benawa (putra Sultan Hadiwijaya). Sementara Sunan Kalijaga mendukung keturunan Pamanahan (Ki Gede Mataram) untuk mendirikan kerajaan baru yang bernama Mataram.

Tidak hanya berhenti di situ. Konflik politik para wali itu terus berlanjut hingga akhir hayat mereka. Hingga anak cucu generasi mereka selanjutnya. Dan lebih memprihatinkan lagi, ketika Sunan Amangkurat I (Raja Mataram ke-5, putra Sultan Agung Hanyokrokusumo) membantai secara keji 6000 ulama ahlussunnah wal jama’ah di alun-alun Mataram, dengan alasan “mengganggu keamanan negara”. Ini adalah sebagai bukti adanya imbas yang berkepanjangan dari perseteruan ideologi para wali di era sebelumnya -di samping juga karena faktor politik yang lain. Dan, gesekan-gesekan aliran keagamaan (ideologi) seperti itu, di kemudian hari terus berlanjut, seolah-olah telah menjadi sebuah “warisan” masa kini.


FALSAFAH JAWA



JAWA dan kejawen seolah tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kejawen bisa jadi merupakan suatu sampul atau kulit luar dari beberapa ajaran yang berkembang di Tanah Jawa, semasa zaman Hinduisme dan Budhisme. Dalam perkembangannya, penyebaran islam di Jawa juga dibungkus oleh ajaran-ajaran terdahulu, bahkan terkadang melibatkan aspek kejawen sebagai jalur penyeranta yang baik bagi penyebarannya. Walisongo memiliki andil besar dalam penyebaran islam di Tanah Jawa. Unsur-unsur dalam islam berusaha ditanamkan dalam budaya-budaya jawa semacam pertunjukan wayang kulit, dendangan lagu-lagu jawa , ular-ular ( putuah yang berupa filsafat), cerita-cerita kuno, hingga upacara-upacara tradisi yang dikembangkan,khususnya di Kerjaan Mataram (Yogya/Solo).

Dalam pertunjukan wayang kulit yang paling dikenal adalah cerita tentang Serat Kalimasada (lembaran yang berisi mantera/sesuatu yang sakral) yang cukup ampuh dalam melawan segala keangkaramurkaan dimuka bumi. Dalam cerita itu dikisahkan bahwa si pembawa serat ini akan menjadi sakti mandraguna. Tidak ada yang tahu apa isi serat ini. Namun diakhir cerita, rahasia dari serat inipun dibeberkan oleh dalang. Isi serat Kalimasada berbunyi "Aku bersaksi tiada Tuhan Selain Allah dan Aku bersaksi Muhammad adalah utusan-Nya" ,isi ini tak lain adalah isi dari Kalimat Syahadat.

Dalam pertunjukan wayangpun sang wali selalu mengadakan di halaman masjid, yang disekelilingnya di beri parit melingkar berair jernih. Guna parit ini tak lain adalah untuk melatih para penonton wayang untuk wisuh atau mencuci kaki mereka sebelum masuk masjid. Simbolisasi dari wudu yang disampaikan secara baik.

Dalam perkembangan selanjutnya, sang wali juga menyebarkan lagu-lagu yang bernuansa simbolisasi yang kuat. Yang terkenal karangan dari Sunan Kalijaga adalah lagu Ilir-Ilir. Memang tidak semua syair menyimbolkan suatu ajaran islam, mengingat diperlukannya suatu keindahan dalam mengarang suatu lagu. Sebagian arti yang kini banyak digali dari lagu ini di antaranya :

Tak ijo royo-royo tak senggoh penganten anyar : Ini adalah sebuah diskripsi mengenai para pemuda, yang dilanjutkan dengan,

Cah angon,cah angon, penekna blimbing kuwi, lunyu-lunyu penekna kanggo seba mengko sore : Cah angon adalah simbolisasi dari manusia sebagai Khalifah Fil Ardh, atau pemelihara alam bumi ini (angon bhumi). Penekno blimbing kuwi ,mengibaratkan buah belimbing yang memiliki lima segi membentuk bintang. Kelima segi itu adalah pengerjaan rukun islam (yang lima) dan Salat lima waktu. Sedang lunyu-lunyu penekno , berarti, tidak mudah untuk dapat mengerjakan keduanya (Rukun islam dan salat lima waktu) ,dan memang jalan menuju ke surga tidak mudah dan mulus. Kanggo sebo mengko sore, untuk bekal di hari esok (kehidupan setelah mati).

Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane : Selagi masih banyak waktu selagi muda, dan ketika tenaga masih kuat, maka lakukanlah (untuk beribadah).

Memang masih banyak translasi dari lagu ini, namun substansinya sama, yaitu membumikan agama,menyosialisasikan ibadah dengan tidak lupa tetap menyenangkan kepada pengikutnya yang baru.

Dalam lagu-lagu Jawa, ada gendhing bernama Mijil, Sinom, Maskumambang, kinanthi, asmaradhana,hingga megatruh dan pucung. Ternyata kesemuanya merupakan perjalanan hidup seorang manusia. Ambillah Mijil,yang berarti keluar, dapat diartikan sebagai lahirnya seorang jabang bayi dari rahim ibu. Sinom dapat di artikan sebagai seorang anak muda yang bersemangat untuk belajar. Maskumambang berarti seorang pria dewasa yang cukup umur untuk menikah, sedangkan untuk putrinya dengan gendhingKinanthi. Proses berikutnya adalah pernikahan atau katresnan antar keduanya disimbolkan dengan Asmaradhana. Hingga akhirnya Megatruh, atau dapat dipisah Megat-Ruh.Megat berarti bercerai atau terpisah sedangkan ruh adalah Roh atau jiwa seseorang. Ini proses sakaratul maut seorang manusia. Sebagai umat beragama islam tentu dalam prosesi penguburannya ,badan jenazah harus dikafani dengan kain putih, mungkin inilah yang disimbolkan dengan pucung (atau Pocong).

Kesemua jenis gendhing ditata apik dengan syai-syair yang beragam, sehingga mudah dan selalu pas untuk didendangkan pada masanya.

Ada banyaknya filsafat Jawa yang berusaha diterjemahkan oleh para wali, menunjukkan bahwa walisongo dalam mengajarkan agama selalu dilandasi oleh budaya yang kental. Hal ini sangat dimungkinkan, karena masyarakat Jawa yang menganut budaya tinggi, akan sukar untuk meninggalkan budaya lamanya ke ajaran baru walaupun ajaran tesebut sebenarnya mengajarkan sesuatu yang lebih baik,seperti ajaran agama islam . Sistem politik Aja Nabrak Tembok (tidak menentang arus) diterapkan oleh para sunan.


HASTA BRATA


Dalam budaya jawa sebenarnya sangat sarat dengan filsafat hidup (ular-ular). Ada yang disebut Hasta Brata yang merupakan teori kepemimpinan, berisi mengenai hal-hal yang disimbolisasikan dengan benda atau kondisi alam seperti Surya, Candra, Kartika, Angkasa, Maruta,Samudra,Dahana dan Bhumi.

1. Surya (Matahari) memancarkan sinar terang sebagai sumber kehidupan. Pemimpin hendaknya mampu menumbuhkembangkan daya hidup rakyatnya untuk membangun bangsa dan negaranya.

2. Candra (Bulan) , yang memancarkan sinar ditengah kegelapan malam. Seorang pemimpin hendaknya mampu memberi semangat kepada rakyatnya ditengah suasana suka ataupun duka.

3. Kartika (Bintang), memancarkan sinar kemilauan, berada ditempat tinggi hingga dapat dijadikan pedoman arah, sehingga seorang pemimpin hendaknya menjadi teladan bagi untuk berbuat kebaikan

4. Angkasa (Langit), luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya.Prinsip seorang pemimpin hendaknya mempunyai ketulusan batin dan kemampuan mengendalikan diri dalam menampungpendapat rakyatnya yang bermacam-macam.

5. Maruta (Angin), selalu ada dimana-mana tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang yang kosong. Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat da martabatnya.

6. Samudra (Laut/air), betapapun luasnya, permukaannya selalu datar dan bersifat sejuk menyegarkan. Pemimpin hendaknya bersifat kasih sayang terhadap rakyatnya.

7. Dahana (Api), mempunyai kemampuan membakar semua yang bersentuhan dengannya. Seorang pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakkan kebenaran secara tegas tanpa pandang bulu.

8. Bhumi (bumi/tanah), bersifat kuat dan murah hati. Selalu memberi hasil kepada yang merawatnya. Pemimpin hendaknya bermurah hati (melayani) pada rakyatnya untuk tidak mengecewakan kepercayaan rakyatnya.

Dalam teori kepemimpinan yang lain ada beberapa filsafat lagi yang banyak dipakai , agar setiap pemimpin (Khususnya dari Jawa) memiliki sikap yang tenang dan wibawa agar masyarakatnya dapat hidup tenang dalam menjalankan aktifitasnya seperti falsafah : Aja gumunan, aja kagetan lan aja dumeh. Maksudnya, sebagai pemimpin janganlah terlalu terheran-heran (gumun) terhadap sesuatu yang baru (walau sebenarnya amat sangat heran), tidak menunjukkan sikap kaget jika ada hal-hal diluar dugaan dan tidak boleh sombong (dumeh) dan aji mumpung sewaktu menjadi seorang pemimpin.Intinya falsafah ini mengajarkan tentang menjaga sikap dan emosi bagi semua orang terutama seorang pemimpin.

Falsafah sebagai seorang anak buahpun juga ada dalam ajaran Jawa, ini terbentuk agar seorang bawahan dapat kooperatif dengan pimpinan dan tidak mengandalakan egoisme kepribadian, terlebih untuk mempermalukan atasan, seperti digambarkan dengan, Kena cepet ning aja ndhisiki, kena pinter ning aja ngguroni,kena takon ning aja ngrusuhi. Maksudnya, boleh cepat tapi jangan mendahului (sang pimpinan) , boleh pintar tapi jangan menggurui (pimpinan), boleh bertanya tapi jangan menyudutkan pimpinan. Intinya seorang anak buah jangan bertindak yang memalukan pimpinan, walau dia mungkin lebih mampu dari sang pimpinan. Sama sekali falsafah ini tidak untuk menghambat karir seseorang dalam bekerja, tapi, inilah kode etik atau norma yang harus di pahami oleh tiap anak buah atau seorang warga negara, demi menjaga citra pimpinan yang berarti citra perusahaan dan bangsa pada umumnya. Penyampaian pendapat tidak harus dengan memalukan,menggurui dan mendemonstrasi (ngrusuhi) pimpinan, namun pasti ada cara diluar itu yang lebih baik. Toh jika kita baik ,tanpa harus mendemonstrasikan secara vulgar kebaikan kita, orang pun akan menilai baik.

Dalam kehidupan umum pun ada falsafah yang menjelaskan tentang The Right Man on the Right Place (Orang yang baik adalah orang yang mengerti tempatnya). Di falsafah jawa istilah itu diucapakan dengan Ajining diri saka pucuke Lathi, Ajining raga saka busana. Artinya harga diri seseorang tergantung dari ucapannya dan sebaiknya seseorang dapat menempatkan diri sesuai dengan busananya (situasinya). Sehingga tak heran jika seorang yang karena ucapan dan pandai menempatkan dirinya akan dihargai oleh orang lain. Tidak mengintervensi dan memasuki dunia yang bukan dunianya ini ,sebenarnya mengajarkan suatu sikap yang dinamakan profesionalisme, yang mungkin agak jarang dapat kita jumpai (lagi). Sebagai contoh tidak ada bedanya seorang mahasiswa yang pergi ke kampus dengan yang pergi ke mal , dan itu baru dilihat dari segi busana/bajunya , yang tentu saja baju akan sangat mempengaruhi tingkah laku dan psikologi seseorang.

Wednesday, February 27, 2008

TIGA DUNIA



Tak banyak orang yang mau peduli dengan alam dan tak banyak orang yang benar-benar tahu tentang alam. Sebenarnya apakah alam itu? Alam bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Atau bisa juga disamakan dengan dunia. Dunia sendiri bisa berarti sebagai bumi dengan segala sesuatu yang terdapat di atasnya, dan juga bisa diartikan sebagai alam kehidupan.

Dunia dalam artian sebagai alam kehidupan bisa dibagi menjadi tiga, yiatu dunia manusia, dunia hewan dan tumbuh-tumbuhan, dan dunia makhluk halus. Masing-masing dunia memiliki pemimpin/penguasa tersendiri. Dunia manusia dan dunia hewan serta tumbuhan dipimpin oleh manusia sedangkan dunia makhluk halus dipimpin oleh jin/iblis. Tiap-tiap tumbuhan dan hewan memiliki pemimpin dari jenis mereka sendiri namun secara keseluruhan dikendalikan oleh manusia.

Ketiga dunia tersebut menciptakan suatu keseimbangan karena adanya saling ketergantungan dan saling memahami. Dengan adanya keseimbangan tersebut menciptakan keharmonisan kehidupan di dunia secara keseluruhan. Bagaimana jika keseimbangan tersebut hilang? Jawabannya cukup sederhana, KERUSAKAN dan KERASUKAN.

KERUSAKAN dan KERASUKAN tersebut terjadi karena setiap pemimpin dari ketiga dunia tersebut merasa daerah kekuasaannya diintervensi oleh pemimpin dunia lainnya. Banyak contoh yang bisa kita lihat di kehidupan ini tentang kebablasannya para pemimpin ketiga dunia tersebut yang menyebabkan berkurang atau hilangnya keseimbangan. Pemimpin dunia (bangsa) manusia dengan semena-mena mengeksploitasi secara berlebihan alam, tanaman dan hewan untuk kepentingan mereka sendiri.

Akibatnya, KERUSAKAN alam pun tak terhindarkan dan alam menjadi tidak seimbang. Di sisi lain, para bangsa makhluk halus juga terusik dengan tingkah laku manusia tersebut. Tempat tinggal mereka dirasa sudah tidak aman lagi. Hasilnya, mereka pun mencari tempat tinggal baru. Pelarian mereka adalah manusia. Akibatnya, KERASUKAN pun terjadi di mana-mana. Tidak hanya satu atau dua orang saja yang kerasukan, tapi sering terjadi kerasukan masal.

Bagaimana mengembalikan keseimbangan ketiga dunia tersebut? Hal ini sangat membutuhkan kesadaran dan kearifan MANUSIA sebagai pemimpin dari dua dunia. Pembangunan yang dilakukan oleh manusia saat ini bisa dibilang salah cara. Pembangunan seharusnya berprinsip “membangun yang belum ada tanpa merusak yang sudah ada”.