Thursday, February 19, 2009

Kasih Sayang (by Raihan)

Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri

Dari kasih timbul simpati
Dengan sayang ada persaudaraan
Karena kasih ingin berbakti
Saling sayang maaf memaafkan

Kasih sayang itu baja
Kasih sayang penyubur jiwa
Kasih sayang itu penawar
Penguat cinta penghapus duka

Kasih manusia sering bermusim
Sayang manusia tiada abadi
Kasih Tuhan tiada bertepi
Sayang Tuhan janji-Nya pasti

Tanpa kasih sayang Tuhan
Tiada simpati tiada persaudaraan
Tanap kasih sayang Tuhan
Tiada bakti tiada kemaafan

Kasih sayang pada semua
Kasih sayang sesama kita
Kasih sayang dunia
Moga selamat di akhirat sana

Wednesday, February 18, 2009

Ojo gumunan, ojo kagetan lan ojo dumeh


Mudah diomongkan tapi sangat sulit menerapkannya. Bahkan 'gumunan' telah menjadi budaya yang telah berakar kuat di sebagian masyarakat pedesaan. Kita bisa mengamati pada peristiwa 'Pembagian zakat pasuruan' dan 'dukun cilik Ponari'. Kalau dilihat secara sekilas, kedua peristiwa itu terlihat sebagai suatu fenomena kesenjangan sosial dan kemiskinan masyarakat. Tapi jika dilihat dari sudut pandang filosofi, itu mencerminkan budaya masyarakat (desa) yang 'gumunan'.

Dimulai dari 'getuk tular', masyarakat kemudian mulai 'gumun' atau penasaran dengan fenomena yang terjadi dan kemudian ingin membuktikannya. Yang paling jelek adalah ketika masyarakat merasa 'gumun' pada bencana alam. Makanya, tak heran jika bencana alam justru dijadikan sebagai suatu tontonan, tapa adanya kemauan untuk melakukan tindakan. Tidak hanya pada bencana alam saja, bahkan pada hampir semua bencana, misalnya kecelakaan lalu lintas dan bunuh diri.

Sedangkan budaya 'kagetan' biasanya sering muncul pada kalangan umat Muslim. Ini merupakan dua sisi mata uang, di satu sisi merupakan suatu kelebihan sedang di sisi lain merupakan kelemahan mendasar kebanyakan kaum Muslimin. Budaya 'kagetan' ini tercermin dalam tindakan yang cenderung 'reaksionis'. Makanya, pihak-pihak yang tidak suka dengan Islam dengan mudah dapat membangkitkan reaksi kaum muslimin dengan memunculkan berbagai sindiran, ejekan dan rumor-rumor lainnya.

Namun demikian, tak jarang juga budaya kagetan ini ditemukan pada kaum 'miskin dan terpinggirkan'. Contoh sederhananya bisa kita temukan setiap kali mau diberlakukannya suatu undang-undang, yang terbaru adalah undang-undang pornografi dan undang-undang pengendalian dampak tembakau. Dalam kedua contoh tersebut, masyarakat ramai-ramai kaget dan merasa perlu melakukan 'perlawanan balik'.

Yang terakhir, 'dumeh' sering muncul pada kaum yang OKB (Orang Kaya Baru).....

Tentang Supanggung

Adalah SUPANGGUNG, jabang bayi yang dilahirkan pada bulan Oktober tahun 1983. Dilahirkan pada hari Sukra Kasih menurut penanggalan Jawa. Pada saat jabang bayi tersebut lahir, sedang diadakan acara 'bersih desa'. Acaranya ini merupakan acara rutin tahunan dimana biasanya digelar berbagai macam agenda. Kebetulan pada saat dia lahir, sedang digelar pertunjukan wayang kulit.

Entah kebetulan atau memang sudah takdir Yang Kuasa, waktu itu yang berperan sebagai dalang adalah 'bapak'-nya sendiri. Setelah sekian lama hubungan kekeluargaan antara keluarga sang bayi dengan keluarga 'bapak', hubungan itu terjalin kembali melalui perantaraan sang bayi. Tak heran jika kedua orang tua sang bayi menyebut dia sebagai 'tepung sedulur (mempertemukan saudara)'.

Bayi yang baru lahir ini dimandikan dan oleh sang 'bu dhe' dibawa ke tempat pertunjukan wayang kulit. Tepat pada saat 'goro-goro' sang bayi diserahkan ke pada ki dalang yang kemudian meletakkan bayi tersebut di pangkuannya. Dengan mengucak syukur alhamdulillah, dan dengan memohon berkah kepada Yang Maha Kuasa, ki dalang, dengan disaksikan oleh seluruh warga yang hadir pada pertunjukan tersebut, memberikan nama SUPANGGUNG, pada jabang bayi tersebut.

Jabang bayi SUPANGGUNG, dengan diiringi dari 'bapak', dibawa pulang ke pangkuan sang bunda.

SUPANGGUNG secara harfiah terdiri dari kata SU yang artinya 'bagus' dan PANGGUNG yang bisa diartikan sebagai 'tempat mencari ilmu'. Dengan nama ini sang bayi diharapkan nantinya akan bisa menjadi 'tempat mencari ilmu yang baik bagi umat manusia'. Secara luas, SUPANGGUNG bisa diartikan sebagai 'tempat menumpahkan segala macam persoalan dan cerita kehidupan', seperti halnya panggung yang berfungsi sebagai tempat untuk mencurahkan segala ekspresi seseorang.

Tentang Nama

Harta paling berharga yang diberikan oleh orang tua kita adalah 'NAMA'. Mengapa nama bisa dianggap sebagai pemberian yang paling berharga? Karena dengan namalah kita bisa dikenal. Coba bayangkan jika kita tidak memiliki nama, bagaimana orang lain akan memanggil kita? dan bagaimana mereka akan mengenali kita?

Nama seseorang muncul dengan berbagai ragam dan makna tersendiri. Ada nama yang muncul sebagai akibat dari suatu kejadian, misalnya nama 'Gerhana', bisa jadi orang yang memakai nama itu lahir ketika terjadi gerhana. Ada juga nama yang muncul sebagai representasi hari lahir, misalnya Aprilia (lahir pada bulan April), Febri (lahir pada bulan Februari). Namun, sebagian besar nama, terutama di kalangan orang Jawa, merepresentasikan do'a dari kedua orang tua. Misalnya, Amalia, yang mengandung makna bahwa orang tua mendoakan agar anak yang bernama 'Amalia' tersebut kelak akan terus menjalankan amal-amal (ibadah) yang mulia.

Itulah nama, sesuatu yang sangat sepele tetapi memiliki arti yang sangat penting. Untuk itu, berikanlah nama yang bagus bagi anak-anak kita, karena dengan nama itu kita mendo'akan anak kita kelak akan menjadi apa.

Wednesday, February 11, 2009

Jatuh Cinta itu.......

Masa disaat kita jatuh cinta pada seseorang atau sesuatu memang terasa indah. Hal ini tidak hanya terasa indah bagi orang yang jatuh cinta, tapi juga yang mencintai. Ketika dua hal yang saling membutuhkan ini bertemu, maka akan terjalin suatu hubungan yang saling melengkapi. Itulah rahasia Illahi, menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan dan saling melengkapi.

Jatuh cinta, pada manusia, umumnya terjadi antara perempuan dan laki-laki. Memang sudah kodradnya bahwa laki-laki memiliki rasa sayang yang lebih dan rasa itu butuh disalurkan. Dan sudah kodratnyalah bahwa perempuan itu inginnya disayangi. Hubungan saling melengkapi dan membutuhkan di antara dua makhluk tuhan yang berlainan jenis ini bisa diungkapkan lewat berbagai macam cara, umumnya dilakukan dengan hubungan 'kasih sayang'.

Dalam hubungan ini, tak jarang juga yang hingga 'kebablasan'. Namun, tak jarang juga yang dilakukan dengan cara-cara yang benar hingga akhirnya sampai pada jenjang pernikahan. Bagi golongan yang pertama, hal itu bisa terjadi jika salah satu pihak menuntut lebih (umumnya pihak laki-laki). Sebagai contoh, laki-laki dengan rasa sayang yang berlebihan ingin memiliki seutuhnya sosok yang disayanginya. Dengan adanya perasaan seperti ini, laki-laki merasa bahwa dia bebas melakukan apa saja kepada sang perempuan. Pada titik yang tidak bisa dikendalikan, ini bisa menyebabkan timbulnya kekerasan dan pemaksaan pada perempuan.

Tak jarang juga laki-laki dari golongan ini menuntut terlalu lebih pada sang perempuan. Karena dia telah memberikan segalanya pada sang perempuan, maka dia merasa berhak untuk menuntut balik atas apa yang telah dia berikan kepada sang perempuan. So, tak jarang juga banyak laki-laki yang menuntut harta yang paling berharga dari perempuan, yaitu kehormatan. Lebih jauh lagi, inilah yang memunculkan pergaulan bebas. Namun demikian, tak jarang juga semua itu berasal dari sisi sang perempuan.

Untuk golongan yang kedua, umumnya kedua belah pihak masih bisa mengendalikan. Rasa sayang yang ada disalurkan dengan cara yang benar dan bisa dibenarkan menurut aturan-aturan kehidupan. Untuk yang golongan ini umumnya hubungan bisa bertahan lama karena kedua belah pihak tidak saling menuntut sehingga konflik bisa diminimalkan. Meskipun terjadi konflik, umumnya konflik itu bisa di selesaikan dengan baik.

Begitulah sedikit sisi tentang jatuh cinta. Intinya, cinta dan kasih sayang memang harus disalurkan, tetapi harus dengan proporsi yang benar dan dengan cara yang benar pula....

Tuesday, February 03, 2009

Dear my best friend!

Dari cerita mu tadi malem, aku bisa merasakan bahwa memang tidak nyaman berada di antara beberapa pilihan. Tapi, itulah hidup, yang selalu penuh dengan pilihan, yang memaksa kita untuk memilih salah satunya, yang memaksa kita merasa sakit dan bahagia. Bahagia dengan pilihan kita, dan sakit karena kita telah meninggalkan pilihan yang lainnya. Ketika kita memilih, pasti adalah n + 1 pilihan (n = jumlah pilihan yang ada) sedangkan 1 = pilihan kita untuk tidak memilih diantara n. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus memilih di antara n + 1 tersebut. Dalam urusan cinta pun demikian. Semua orang pasti akan menghadapi berbagai pilihan untuk menetapkan pasangan hidupnya, atau hanya sekedar pacar. Sebagian orang pada akhirnya akan memilih salah satu. Bagi yang terpilih tentu merasa senang, bagi yang tidak terpilih, mungkin akan mencari yang lain. (Kecuali iwan fals yang tidak suka dipilih karena 'Aku Bukan Pilihan').

Setiap pilihan yang kita buat pasti ada konsekuensi masing-masing, dan yang pasti adalah bahwa tidak ada pilihan yang sempurna. Pilihan yang menurut kita paling baik sekalipun pasti nantinya akan terlihat juga kekurangan-kekurangannya. So, alangkah baiknya jika kita mempertimbangkan rumus n + 1 itu, apakah kita akan memilih salah satu dari n, atau kita akan memilih 1.

Kembali ke persoalan pokok yang kamu hadapi. Aku melihat sebenarnya ada dua persoalan mendasar. Pertama, kamu masih belum bisa melupakan pilihan mu yang terdahulu. Kedua, kamu ragu dengan pilihan-pilihan yang ada sekarang. Kedua persoalan tersebut memang harus segera diselesaikan, baik secara bersama-sama maupun satu persatu. Namun aku lebih menyarankan pemecahan masalah secara satu per satu.

Untuk persoalan pertama. Memang sangat sulit bagi sebagian besar orang, termasuk aku, untuk melupakan memori yang terdahulu bersama orang-orang yang kita cintai. Semakin kita berusaha melupakannya, semakin sulit memori itu dihilangkan. Ibarat komputer, memori itu sudah ter-deepfreeze dengan baik. Sehingga seberapa kerasnya kita berusaha untuk menghapus memori itu, memori itu akan tetap muncul setelah komputer di-restart. Cara sederhana untuk menghapus memori adalah dengan memformat ulang, tapi ini akan menghapus semua memori yang kita miliki. Setelah diformat pun, biasanya kinerja storage device menjadi sedikit lebih lambat, dan aku tidak merekomendasikannya. Biarlah memori itu tetap ada, walau kamu merasa sedih ketika memori itu tiba-tiba muncul atau sengaja kamu munculkan. Janganlah memori itu kamu hapus.

Selanjutnya, ciptakanlah memori-memori baru yang lebih indah, lebih berkesan, dan simpanlah itu di hardisk mu. Setiap kali kamu memulai hidup, cobalah ingat-ingat memori yang kemarin kamu simpan. Buatlah memori baru lagi yang lebih indah dan lebih bekesan lagi, lalu simpanlah. Ketika esok kamu memulai hidup, inglatlah memori kemarin dan memori hari ini, terus ciptakanlah memori yang lebih indah lagi. Begitulah seterusnya..... Seiring berjalannya waktu, memori indah di masa lalu, yang membuat mu sedih saat ini lama kelamaan juga akan terkikis. Makalah jadilah kamu yang sekarang, yesterday is history, tomorrow is mistery and today is a gift... So terimalah gift (anugerah) hari ini.....

Untuk persoalan yang kedua, pilihlah pilihan 1 jika pilihan n tidak ada yang cocok. Tidak memilih di antara n pilihan bukan berarti kamu tidak punya pendirian. Tetaplah bertahan dengan pilihan 1 tersebut. Jangan hiraukan apa kata orang-orang di sekitar kita, karena mereka tidak tahu seperti apa kita sebenarnya, dan apa yang sebenarnya kita inginkan. Toh yang akan menjalankan pilihan itu juga kita sendiri. Terkait dengan persoalan ini, yang dibutuhkan adalah KETEGASAN dan KEJELASAN. Jika kita sejak awal sudah tegas dan jelas dengan pilihan kita, maka pilihan-pilihan n itu juga akhirnya akan bisa memahami.

Aku juga heran, mengapa kamu bisa terjebak pada situasi seperti ini. Sampai-sampai aku meragukan keberadaannya dirimu. Kemanakah dirimu yang keras kepala, kemanakah dirimu yang cuek? Ya, mungkin sedang jalan-jalan entah kemana. Melayang-layang tertiup angin. Terhempas kesana kemari mengikuti arus gelombang.

Datangkanlah mereka berdua (keras kepala dan cuek), jagalah mereka baik-baik. Jangan biarkan mereka melayang-layang tak tentu arah.

Memang itu semua butuh proses, dan proses itu membutuhkan waktu yang tidak singkat, bisa satu minggu, satu bulan, satu tahun, atau satu windu. Yang penting, harus ada yang dilakukan, jangan hanya merasa menyesal dengan apa yang telah terjadi tanpa ada usaha untuk melakukan hal yang lebih baik di masa mendatang. Hari esok masih ada, masa depan masih terbentang luas. Perlu diingat juga, masa depan tidak hanya masa ketika kita sudah lanjut usia, tapi juga masa setelah kita melewati hidup di dunia ini. I'll be right here, accommodating all ur stories...

Monday, February 02, 2009

SPG: Sing Penting Guyu (Yang Penting Senyum)

Cobaan hidup akan datang silih berganti, tanpa bisa kita hindari. Pada dasaarnya, semua cobaan itu akan membuat kita menjadi lebih kuat. Makanya, hampir semua cobaan itu terasa lebih besar dan lebih besar lagi. Yang jadi persoalan, apakah kita kuat menghadapi dan menjalani cobaan tersebut? Bagaimana?

Sebenarnya, setiap cobaan itu datang dengan kadar yang bisa dipikul oleh orang yang bersangkutan. Tidak ada cobaan yang datang melebihi kekuatan orang yang menghadapi dan menjalaninya. Kuat tidaknya orang menghadapi dan menjalani cobaan itu sangat tergantung pada cara pandang orang yang bersangkutan. Jika dia sejak awal sudah merasa tidak kuat, itu sama saja kalah sebelum bertanding. Intinya sebenarnya pada keyakinan diri dan kepercayaan diri. Bagaimana menumbuhkan keduanya?

Dalam berbagai literatur telah disampaikan banyak cara untuk menumbuhkan dan mengembangkan keyakinan dan kepercayaan diri. Namun semua itu dirasa terlalu idealis. Tidak semua orang cocok dengan cara-cara yang disampaikan dalam literatur tersebut. So, tidak ada salahnya kalau kita mengambil pendekatan realistis yang bisa dilakukan oleh setiap orang, tanpa memperhatikan usia, golongan, status sosial, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Pendekatan realistis itu bisa disingkat . SPG (Sing Penting Guyu) atau dalam bahasa Indonesia berarti Yang Penting Senyum/Ketawa.

Kita sadari atau tidak, tertawa bisa melepaskan semua energi negatif pada diri seseorang dan membangkitkan semangat baru yang akan membuat orang yang bersangkutan kembali merasa segar. Persoalan mendasar di sini adalah bahwa tidak semua orang mudah dibuat tertawa dan bahwa hal yang bisa membuat orang tertawa sangatlah beragam. Ada orang yang bisa tertawa ketika melihat hal-hal yang aneh, ada orang yang tertawa ketika dirinya melakukan suatu kesalahan, dan bahkan ada orang yang tertawa ketika dirinya dihina. Namun tak jarang juga orang yang akan marah ketika menghadapi situasi tersebut.

Bagi golongan yang kedua ini, susahnya tertawa biasanya disebabkan karena orang yang bersangkutan terlalu mengekang dirinya sendiri, teralu menjaga citra diri atau bahkan karena suatu ketakutan (bisa karena takut kalau-kalau wibawanya akan turun atau hilang ketika dia tertawa). Pada dasarnya, susah ketawa juga akan menjadi suatu persoalan besar karena orang yang tidak pernah tertawa kehidupannya cenderung monoton.

Sebagai kesimpulan, tertawa atau tersenyum adalah suatu obat yang sangat manjur, tidak hanya bagi orang yang tertawa atau tersenyum tetapi juga bagi orang-orang yang melihatnya. Bagi mereka yang masih merasa susah untuk tertawa dan tersenyum, cobalah untuk keluar dari belenggu 'image' yang dibuatnya sendiri.