![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB1xCLrFbVgrqJuhu1cZUhuGaI1WvBaZO1PwUphJILrZEPAZSgwm-k9WnuewOCHHIMCYLJAU1FPDzyuUkoXrWVqrgpFk1uFWgSJOJQtGTsGaioflBv3uzef3XuO7bLrKjenu3qy-MQbQY/s320/images.jpg)
Jika kaum yang merasa di atas menyadari arti pentingnya keseimbangan, maka mereka akan mencoba agar terjadi keseimbangan di tengah-tengah kesenjangan tersebut. Sebagai contoh, kaum yang merasa di atas tidak akan membangun rumah mewah di antara gubug-gubug reot yang dihuni tetangganya. Dia tentu akan membangun rumah yang sederhana, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarganya.
Contoh lainnya adalah dalam hal pola konsumsi. Kaum atas seharusnya bisa saling berbagi dengan tetangga-tetangga mereka. Kalau pun dia berencana untuk membuat hidangan yang lezat, mereka seharusnya juga memikirkan agar hidangan tersebut bisa ikut dinikmati oleh tetangga-tetangga mereka, tidak hanya bisa dinikmati oleh mereka dan keluarga mereka saja. Itulah sekilas tentang KESENJANGAN DAN KESEIMBANGAN.
0 komentar:
Post a Comment