Wednesday, March 18, 2009

Bentu-bentuk Baru Perjudian

Sesuatu dianggap judi jika mimiliki unsur-unsur di bawah ini:
- Ada bandar atau pengelola
- Ada pemain
- Ada sarana atau media
- Ada taruhan
- Ada imbalan atas taruhan jika pemain menang
- Ada pengundian/pengacakan
- Ada sifat gambling atau untung-untung
- Adanya penyerah taruhan dari pemain yang kalah ke pemain yang menang

Setiap aktifitas yang memiliki semua unsur tersebut di atas bisa dikatakan PERJUDIAN. Islam secara jelas telah mengharamkan perjudian karena kegiatan ini banyak membawa keburukan, baik kepada bandar dan pemain dan juga orang di sekitar mereka (teman dan keluarga).

Dalam perjudian tradisional, umumnya bandar dan pemain bertemu secara langsung dalam suatu tempat. Alat yang digunakan bisa bermacam-macam, mulai dari kartu sampai dadu. Pada model perjudian ini, pemain biasanya menetapkan taruhan terlebih dahulu sebelum permainan dimulai. Model perjudian tradisional ini mudah sekali diidentifikasi sebagai perjudian.

Namun, akhir-akhir ini muncul bentuk-bentuk perjudian baru yang jika kita (Umat Islam) tidak waspada kita bisa terjebak di dalamnya. Model perjudian ini biasanya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dimana bandar/pengelola dan pemain tidak bertemu secara langsung. Contoh yang mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah KUIS SMS BERHADIAH.

Dalam kuis tersebut, calon peserta diminta untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengirimkan SMS yang berisi kode-kode tertentu, misal REG [spasi] HADIAH dan dikirim ke nomor layanan SMS premium. Calon peserta akan dikenakan biaya Rp 2000 + PPN yang dibebankan melalui pulsa. Setelah calon peserta melakukan registrasi, peserta akan mendapatkan nomor PIN tertentu yang nantinya akan diundi selama kuis berlangsung.

Sekilas memang kuis tersebut tidak terkesain sebagai suatu perjudian. Namun, jika dianalisis lebih mendalam, KUIS SMS BERHADIAH tersebut mengandung semua unsur perjudian sebagaimana disebutkan di atas.

  • Bandar atau pengelola, dalam hal ini adalah pengelola SMS PREMIUM.
  • Pemain, adalah orang-orang yang melakukan registrasi
  • Sarana atau media yang digunakan dalam hal ini adalah media elektronik, HP dan provider SMS Premium
  • Taruhan, yang dijadikan taruhan dalam SMS BERHADIAN ini memang bukan uang tetapi bisa disamakan dengan uang. PULSA yang digunakan untuk registrasi (Rp 2000 + PPN) bisa disamakan dengan uang karena pada hakekatnya pulsa dibeli dengan uang.
  • Imbalan atas taruhan jika peserta menang bisa berupa uang tunai atau hadiah-hadiah menarik lainnya, misal sepeda motor, mobil, dll.
  • Pengundian/pengacakan dilakukan oleh pengelola SMS PREMIUM.
  • Adanya gambling atau untung-untung
  • Adanya penyerah taruhan dari pemain yang kalah ke pemain yang menang. Pemain yang kalah memang tidak menyerahkan langsung kepada pemain yang menang, tetapi melalui perantara pengelola SMS PREMIUM.
Dengan demikian, dapat disimpulan secara tegas dan jelas bahwa KUIS SMS BERHADIAH seperti di atas adalah salah satu bentuk perjudian karena memenuhi semua unsur-unsur perjudian sebagaimana disebutkan di atas.

Untuk itu, dihimbau kepada semua umat ISLAM untuk lebih berhati-hati dalam mengikuti kuis-kuis berhadiah dan untuk tidak mengikuti KUIS SMS BERHADIAH seperti yang telah dijelaskan di atas. Selanjutnya, untuk pihak-pihak yang berkepentingan, mohon kiranya model-model kuis semacam itu untuk dilarang sehingga dikemudian hari tidak muncul model-model perjudian baru.

Monday, March 16, 2009

Kalau Bagong Jadi Presiden (Sempalan 1)

Keinginan bagong untuk menjadi presiden sudah bulat. Dia pun sekarang berjuang keras untuk mewujudkan amanah tersebut. Dia pun sadar bahwa jalan menuju ke sana akan sangat sulit, terutama dari para pesaingnya.

Beberapa tokoh pun sudah mulai menyatakan diri bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai Presiden. Di antara mereka adalah Dursasana, Sengkuni, Setyaki, Banowati, Aswatama, Udawa bahkan Resi Bisma dan Durna dan pun ikut mencalonkan diri menjadi presiden.

Akhir-akhir ini di negeri Impian sering terjadi 'perang dingin' antar para calon presiden dan tak jarang juga di antara calon presiden saling melakukan pendekatan dan penjajagan guna mencari peluang kerja sama di antara mereka. 'Perang dingin' yang paling heboh adalah antara Udawa dan Banowati. Perselisihan ini sebenarnya sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu. Penyebab utamanya adalah bahwa Banowati menganggap Udawa telah 'membelot' darinya.

Berbagai pendekatan pun sudah menjadi hal yang wajar. Baru-baru ini, Setyaki mencoba mendekati prabu Baladewa untuk meminta dukungannya. Aswatama pun berusaha untuk bekerja sama dengan Durna dengan menjalin suatu koalisi. Ini tentu saja untuk menggalang suara dari para kurawa.

Bagong tidak mau ambil pusing. "Perang dingin" itu justru malah dijadikan tontonan yang menyenangkan dan bisa membuat dia tertawa. Dalam hatinya dia merasakan kalau para calon presiden itu seperti anak-anak yang akan membeli permen, kalau permen yang satu rasanya gak enak atau mahal, maka pilih permen yang lain. Tingkah laku anak-anak yang lain adalah saling mengejek, dan para calon presiden pun tidak kalah ketinggalan, beberapa dari mereka saling melontarkan ejekan yang kemudian juga dibalas dengan ejekan.

Yang masih mengganjal dalam benak Bagong adalah calon wakil presiden, siapa kiranya yang layak untuk mendampingi dia. Bagong sendiri sudah memiliki beberapa kandidat, seperti Sadewa, Janaka, Togok, Karna dan Srikandhi. Bagong lebih cenderung memilih Karna untuk menjadi Wakil Presidennya mengingat bahwa Karna bisa diterima oleh kalangan Pandawa dan Kurawa. Namun demikian, tak ada salahnya jika dia berkonsultasi dengan Semar dan juga Hanoman terkait dengan hal ini.

Lihat juga:
Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 6)

Monday, March 02, 2009

Tentang Pendidikan

Disadari atau tidak, kurikulum pendidikan di Indonesia berorientasi pada pasar dalam artian bagaimana menciptakan peserta didik yang siap di untuk masuk ke pasar kerja. Ini juga mengikuti kebutuhan akan masyarakat yang umumnya berorientasi setelah selesai sekolah/kuliah bisa langsung kerja.

Dampak signifikannya adalah kurikulum pendidik di Indonesia cenderung menciptakan orang-orang yang bermental 'babu (pembantu)'. Sangat sedikit materi pendidikan yang mendidik orang agar bisa mandiri dan mencoba untuk menciptakan sesuatu. Materi pendidikan bahkan tidak mengandung ilmu yang merangsang kreatifitas (dalam menciptakan sesuatu) peserta didik

Tentang Jodoh

Suatu hal yang unik dan luar biasa. Bertemunya antara seorang laki-laki dan perempuan, yang bisa dikatakan sudah berjodoh, melalui sesuatu yang unik, seperti halnya bertemunya sel telur dan sel jantan pada proses pembuahan makhluk hidup.

Allah SWT telah menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai suatu pasangan. Karena kodratnya sebagai suatu pasangan, maka satu sama lain pasti akan saling melengkapi. Laki-laki diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan serta beberapa kelebihan khusus yang pada hakikatnya dibutuhkan oleh sang perempuan. Begitu juga sebaliknya, perempuan diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya serta beberapa sifat khusus yang pada hakikatnya nanti akan melengkapi kekurangan laki-laki.

Inilah salah satu keajabian dunia yang jarang diakui oleh manusia itu sendiri. Dalam kehidupan nyata, jodoh sering datang dengan cara yang tidak disangka-sangka oleh manusia. Sebenarnya, kapan kah jodoh itu ditetapkan? Apakah jodoh itu merupakan suatu takdir? Jika ya, apakah jodoh itu termasuk takdir yang tidak bisa diubah atau termasuk takdir yang bisa diubah?

Bagi saya, itu masih menjadi pertanyaan yang belum bisa dijawab.

Bagi orang yang belum menikah, bila mereka ditanya mengapa belum belum menikah, sebagian besar dari mereka menjawab bahwa mereka belum menemukan jodohnya. Benarkah demikian? Mungkin ada benarnya.

Menurut saya tidaklah demikian. Jodoh sebenarnya akan datang ketika kita sudah siap menerimanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Atau, bisa jadi sebenarnya jodoh itu sudah datang, tapi manusia tidak menyadarinya atau bahkan tidak mau menerimanya. Untuk kasus yang kedua ini, bisanya hal itu terjadi pada orang yang terlalu berorientasi pada dunia, dan kurang berorientasi pada akhirat. So, iman orang tersebus masih diragukan.

Bagaimana kita tahu bahwa seseorang yang datang pada kita adalah jodoh kita?