Dunia sekarang sedang heboh dengan munculnya vairan baru virus flu, yaitu yang dikenal dengan virus flu Babi. Konon, gejala orang yang terkena serangan flu babi tidak jauh beda dengan flu musiman. Karakter genetika virus flu babi juga tidak jauh berbeda dengan flu musiman yang ada pada manusia, bahkan hampir sama dengan flu burung. Yang jadi pertanyaan besar adalah: Apakah semua manusia bisa terserang virus flu babi?
Iya, semua orang bisa saja terserang flu babi. Namun, tidak semua orang akan mengalami flu ketika diserang virus flu babi. Jawabannya sederhana, (menurut angan-angan 'Bagong') virus flu babi akan berinkubasi pada orang yang memiliki gen yang sama dengan babi. Orang yang masuk dalam golongan ini adalah orang-orang yang pernah mengkonsumsi produk-produk dari babi. Mengapa? Karena gen yang ada pada babi mirip dengan gen yang ada pada manusia, sehingga sangat memungkinkan bagi orang-orang yang menggunakan produk dari babi akan mengalami perubahan genetika. Perubahan genetika itu tentu saja mengarah pada perubahan gen menuju gen yang sama dengan babi.
Sehingga, kadang 'Bagong' berhayal bahwa orang-orang bule yang warna kulitnya mirip dengan warna kulit babi itu disebabkan karena mereka mengkonsumsi daging babi, bukan karena musim/cuaca.
Untuk menguji angan-angan 'Bagong' tersebut, ada baiknya jika di survei apakah orang-orang yang terjangkit flu babi tersebut pernah mengkonsumsi produk-produk babi. Apakah ada, di antara orang yang terjangkit flu babi tersebut, penderita yang memang benar-benar tidak menggunakan produk-produk dari babi?
'Bagong' yakin kalau orang yang terjangkit flu babi adalah orang yang pernah mengkonsumsi produk-produk dari babi. Dan Bagong juga yakin kalau orang yang tidak pernah mengkonsumsi produk-produk dari babi tidak akan terjangkit virus jenis ini.
Dalam kaca mata Islam, babi telah dinyatakan secara tegas dan jelas sebagai sesuatu yang haram. Karena sifatnya haram, menyentuhnya pun tidak boleh, apalagi mengkonsumsinya. Memang di dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan mengapa babi diharamkan. Namun, penelitian membuktikan bahwa gen-gen babi mirip dengan gen manusia, yang implikasinya adalah bahwa gen manusia yang mengkonsumsi produk-produk babi bisa berubah menjadi susunan gen yang sama dengan babi.
Dampak lebih jauhnya, sifat-sifat manusia akan menyerupai sifat-sifat babi. Misalnya, babi memakan semua makanan tanpa memperhatikan apakah makanan tersebut kotor atau tidak. Begitupun manusia yang mengkonsumsi babi, mereka tidak memperhatikan apakah makanan yang mereka makan itu sehat atau tidak (yaitu banyaknya 'junk food'), bahkan tidak memperhatikan apakah makanan itu haram/halal.
"inihanyalahrenungan,benarsalahnyaadapadaALLAHSWT"
Wednesday, May 06, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
semoga negara kita terhindar dari bencana tersebut
Post a Comment