Thursday, August 21, 2008

Sedikit Solusi Mengatasi Kemacetan di Yogyakarta

Kemacetan di Yogyakarta semakin hari semakin parah saja, mengingat jumlah kendaraan dari tahun ke tahun semakin bertambah. Selain berimbas pada meningkatnya konsumsi BBM, bertambahnya jumlah kendaraan juga akan mengurangi kualitas udara di Yogyakarta. Namun, dari ketiga hal tersebut, yang paling membuat orang bisa 'sewot' adalah kemacetan. Sangat sedikit orang yang bisa bersabar dalam kondisi lalu lintas yang macet.


Telah banyak upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait guna mengurangi tingkat kemacetan di jalan-jalan utama kota Yogyakarta, termasuk dengan pelebaran jalan dan pengembalian fungsi jalan. Namun, usaha tersebut dirasa masih tidak seimbang dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor, terutama sepeda motor.

Kemacetan terjadi karena banyak hal, salah satunya tidak disiplinnya para pengguna jalan. Ketidakdisiplinan ini sering merugikan pengguna jalan lainnya, karena biasanya mereka tidak bisa melaju lagi dan harus sering mengalah.

Dari gambar di atas, terlihat memang terjadi kemacetan, karena lalu lintas yang luar biasa padat. Namun lalu lintas tersebut masih bisa dibilang lancar karena ketika lampu hijau menyala, kendaraan bisa langsung berjalan tanpa adanya halangan di depan kendaraan (misalnya halangan dari kendaraan lain yang menyerobot lampu merah). Selain pengaturan lampu lalu lintas, marka jalan juga berpengaruh pada keteraturan lalu lintas.

Coba perhatikan marka jalan yang tepat berada di tengah-tengah persimpangan (Marka warna kuning dengan tanda silang). Tahukah Anda arti marka jalan tersebut???

Daerah di dalam kotak dengan garis tepi warna kuning adalah daerah bebas kendaraan, dalam artian bahwa tidak boleh ada kendaraan yang berhenti di dalam kotak tersebut. Jika seorang pengemudi mengetahui bahwa kendaraan di depannya sudah melakukan pengereman, maka dia harus berhenti di luar kota tersebut. Dengan demikian daerah kotak tersebut tetap bebas dari kendaraan dan lalu lintas dari arah lain bisa tetap berjalan.

Ini tentu saja akan sangat berguna jika diterapkan di Jogjakarta, terutama pada persimpangan yang tidak ada lampu merah.

0 komentar: