Tuesday, February 03, 2009

Dear my best friend!

Dari cerita mu tadi malem, aku bisa merasakan bahwa memang tidak nyaman berada di antara beberapa pilihan. Tapi, itulah hidup, yang selalu penuh dengan pilihan, yang memaksa kita untuk memilih salah satunya, yang memaksa kita merasa sakit dan bahagia. Bahagia dengan pilihan kita, dan sakit karena kita telah meninggalkan pilihan yang lainnya. Ketika kita memilih, pasti adalah n + 1 pilihan (n = jumlah pilihan yang ada) sedangkan 1 = pilihan kita untuk tidak memilih diantara n. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus memilih di antara n + 1 tersebut. Dalam urusan cinta pun demikian. Semua orang pasti akan menghadapi berbagai pilihan untuk menetapkan pasangan hidupnya, atau hanya sekedar pacar. Sebagian orang pada akhirnya akan memilih salah satu. Bagi yang terpilih tentu merasa senang, bagi yang tidak terpilih, mungkin akan mencari yang lain. (Kecuali iwan fals yang tidak suka dipilih karena 'Aku Bukan Pilihan').

Setiap pilihan yang kita buat pasti ada konsekuensi masing-masing, dan yang pasti adalah bahwa tidak ada pilihan yang sempurna. Pilihan yang menurut kita paling baik sekalipun pasti nantinya akan terlihat juga kekurangan-kekurangannya. So, alangkah baiknya jika kita mempertimbangkan rumus n + 1 itu, apakah kita akan memilih salah satu dari n, atau kita akan memilih 1.

Kembali ke persoalan pokok yang kamu hadapi. Aku melihat sebenarnya ada dua persoalan mendasar. Pertama, kamu masih belum bisa melupakan pilihan mu yang terdahulu. Kedua, kamu ragu dengan pilihan-pilihan yang ada sekarang. Kedua persoalan tersebut memang harus segera diselesaikan, baik secara bersama-sama maupun satu persatu. Namun aku lebih menyarankan pemecahan masalah secara satu per satu.

Untuk persoalan pertama. Memang sangat sulit bagi sebagian besar orang, termasuk aku, untuk melupakan memori yang terdahulu bersama orang-orang yang kita cintai. Semakin kita berusaha melupakannya, semakin sulit memori itu dihilangkan. Ibarat komputer, memori itu sudah ter-deepfreeze dengan baik. Sehingga seberapa kerasnya kita berusaha untuk menghapus memori itu, memori itu akan tetap muncul setelah komputer di-restart. Cara sederhana untuk menghapus memori adalah dengan memformat ulang, tapi ini akan menghapus semua memori yang kita miliki. Setelah diformat pun, biasanya kinerja storage device menjadi sedikit lebih lambat, dan aku tidak merekomendasikannya. Biarlah memori itu tetap ada, walau kamu merasa sedih ketika memori itu tiba-tiba muncul atau sengaja kamu munculkan. Janganlah memori itu kamu hapus.

Selanjutnya, ciptakanlah memori-memori baru yang lebih indah, lebih berkesan, dan simpanlah itu di hardisk mu. Setiap kali kamu memulai hidup, cobalah ingat-ingat memori yang kemarin kamu simpan. Buatlah memori baru lagi yang lebih indah dan lebih bekesan lagi, lalu simpanlah. Ketika esok kamu memulai hidup, inglatlah memori kemarin dan memori hari ini, terus ciptakanlah memori yang lebih indah lagi. Begitulah seterusnya..... Seiring berjalannya waktu, memori indah di masa lalu, yang membuat mu sedih saat ini lama kelamaan juga akan terkikis. Makalah jadilah kamu yang sekarang, yesterday is history, tomorrow is mistery and today is a gift... So terimalah gift (anugerah) hari ini.....

Untuk persoalan yang kedua, pilihlah pilihan 1 jika pilihan n tidak ada yang cocok. Tidak memilih di antara n pilihan bukan berarti kamu tidak punya pendirian. Tetaplah bertahan dengan pilihan 1 tersebut. Jangan hiraukan apa kata orang-orang di sekitar kita, karena mereka tidak tahu seperti apa kita sebenarnya, dan apa yang sebenarnya kita inginkan. Toh yang akan menjalankan pilihan itu juga kita sendiri. Terkait dengan persoalan ini, yang dibutuhkan adalah KETEGASAN dan KEJELASAN. Jika kita sejak awal sudah tegas dan jelas dengan pilihan kita, maka pilihan-pilihan n itu juga akhirnya akan bisa memahami.

Aku juga heran, mengapa kamu bisa terjebak pada situasi seperti ini. Sampai-sampai aku meragukan keberadaannya dirimu. Kemanakah dirimu yang keras kepala, kemanakah dirimu yang cuek? Ya, mungkin sedang jalan-jalan entah kemana. Melayang-layang tertiup angin. Terhempas kesana kemari mengikuti arus gelombang.

Datangkanlah mereka berdua (keras kepala dan cuek), jagalah mereka baik-baik. Jangan biarkan mereka melayang-layang tak tentu arah.

Memang itu semua butuh proses, dan proses itu membutuhkan waktu yang tidak singkat, bisa satu minggu, satu bulan, satu tahun, atau satu windu. Yang penting, harus ada yang dilakukan, jangan hanya merasa menyesal dengan apa yang telah terjadi tanpa ada usaha untuk melakukan hal yang lebih baik di masa mendatang. Hari esok masih ada, masa depan masih terbentang luas. Perlu diingat juga, masa depan tidak hanya masa ketika kita sudah lanjut usia, tapi juga masa setelah kita melewati hidup di dunia ini. I'll be right here, accommodating all ur stories...

0 komentar: