Wednesday, October 15, 2008

Cupu Kiai Panjolo 2208

Tulisan ini hanya copy n paste dari Kedaulatan Rakyat Online: http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=181054&actmenu=35

CUPU KIAI PANJOLO DIBUKA; Dari Nasi Aking Sampai Kendi
15/10/2008 12:02:06

MESKI diwarnai hujan deras, namun upacara ritual pembukaan selimut pembungkus ketiga Cupu Kiai Panjolo yang terdiri Palangkinantang, Semarkinandu dan Kenthiwiri di Dusun Mendak, Desa Girisekar, Panggang, Gunungkidul berlangsung lancar, Selasa (14/10) dinihari.
Prosesi pembukaan cupu dipercayai merupakan simbol bermakna ramalan kejadian alam dalam rentang waktu setahun ke depan tersebut, dihadiri ribuan orang dari berbagai kota. Halaman rumah tempat cupu di kediaman Dwijo Sumarto penuh sesak. Seluruh hadirin dapat menyaksikan prosesi pembukaan cupu, karenanya Kantor Inkom Gunungkidul melengkapi empat sudut pekarangan dengan menggunakan layar monitor.
Meski sebelumnya hujan deras, tetapi menjelang tirakatan, cuaca dalam keadaan terang hingga prosesi pembukaan ketiga
Cupu Kiai Panjolo berakhir Selasa (14/10) Subuh. Sementara upacara pembukaan cupu, dari lembar ke lembar selimut dimulai pada pukul 02.00 WIB dipimpin cicit gantung siwur Kiai Panjolo bernama Dwijo Sumarto. Dalam setiap lembar kain yang ditemukan baik berupa gambar maupun barang menimbulkan berbagai tafsir yang diindikasikan sebagai ramalan kejadian satu tahun ke depan.
Pada lembar pertama, ditemukan seekor semut yang diindikasikan bahwa unsur manusia masih memelihara persatuan dan kesatuan dengan dilandasi semangat saeyek saeko kapti. Kedua, ditemukan ayam jago yang diidentikkan dengan ayam aduan. Simbol ini mengisyaratkan pada 2009 dilangsungkan pesta demokrasi dan pertarungan antarpartai politik dalam mendulang aspirasi masyarakat dalam pesta demokrasi. Ketiga, ditemukan nasi aking sebagai simbol bidang ketersediaan pangan menipis. Kemudian gambar telapak tangan dipercayai setiap orang harus berserah diri kepada Tuhan dan agar lebih mengutamakan kejujuran. Jika kejujuran mahal dan orang cenderung berbuat amoral akan menuai perbuatan sendiri. Hal ini berkait dengan ditemukan simbol angka 13 yang diidentikkan dengan kesialan.
Simbol lain yang ditemukan adalah plastik, bunga sri gadis, pada lembar kafan yang lain terdapat bercak kuning yang ditafsirkan simbol bencana alam, gambar kendi merupakan simbol air minum yang dimungkinkan 2009 krisis air mulai teratasi. Kulit kayu akasia (formis) diindikasikan dunia perkayuan akan kembali bangkit, kacamata mengajari manusia untuk melihat hal yang baik, angsa adalah simbol kebangkitan dunia usaha perunggasan. Gadis berkepang dua dan kepala berjenggot, gambar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, gambar kepala harimau yang identik dengan simbol kekuasaan. Simbol lain pasir, jerami, benang dan serat bambu. (Bmp/Tds/Awa)-z

0 komentar: