Wednesday, February 27, 2008

TIGA DUNIA



Tak banyak orang yang mau peduli dengan alam dan tak banyak orang yang benar-benar tahu tentang alam. Sebenarnya apakah alam itu? Alam bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Atau bisa juga disamakan dengan dunia. Dunia sendiri bisa berarti sebagai bumi dengan segala sesuatu yang terdapat di atasnya, dan juga bisa diartikan sebagai alam kehidupan.

Dunia dalam artian sebagai alam kehidupan bisa dibagi menjadi tiga, yiatu dunia manusia, dunia hewan dan tumbuh-tumbuhan, dan dunia makhluk halus. Masing-masing dunia memiliki pemimpin/penguasa tersendiri. Dunia manusia dan dunia hewan serta tumbuhan dipimpin oleh manusia sedangkan dunia makhluk halus dipimpin oleh jin/iblis. Tiap-tiap tumbuhan dan hewan memiliki pemimpin dari jenis mereka sendiri namun secara keseluruhan dikendalikan oleh manusia.

Ketiga dunia tersebut menciptakan suatu keseimbangan karena adanya saling ketergantungan dan saling memahami. Dengan adanya keseimbangan tersebut menciptakan keharmonisan kehidupan di dunia secara keseluruhan. Bagaimana jika keseimbangan tersebut hilang? Jawabannya cukup sederhana, KERUSAKAN dan KERASUKAN.

KERUSAKAN dan KERASUKAN tersebut terjadi karena setiap pemimpin dari ketiga dunia tersebut merasa daerah kekuasaannya diintervensi oleh pemimpin dunia lainnya. Banyak contoh yang bisa kita lihat di kehidupan ini tentang kebablasannya para pemimpin ketiga dunia tersebut yang menyebabkan berkurang atau hilangnya keseimbangan. Pemimpin dunia (bangsa) manusia dengan semena-mena mengeksploitasi secara berlebihan alam, tanaman dan hewan untuk kepentingan mereka sendiri.

Akibatnya, KERUSAKAN alam pun tak terhindarkan dan alam menjadi tidak seimbang. Di sisi lain, para bangsa makhluk halus juga terusik dengan tingkah laku manusia tersebut. Tempat tinggal mereka dirasa sudah tidak aman lagi. Hasilnya, mereka pun mencari tempat tinggal baru. Pelarian mereka adalah manusia. Akibatnya, KERASUKAN pun terjadi di mana-mana. Tidak hanya satu atau dua orang saja yang kerasukan, tapi sering terjadi kerasukan masal.

Bagaimana mengembalikan keseimbangan ketiga dunia tersebut? Hal ini sangat membutuhkan kesadaran dan kearifan MANUSIA sebagai pemimpin dari dua dunia. Pembangunan yang dilakukan oleh manusia saat ini bisa dibilang salah cara. Pembangunan seharusnya berprinsip “membangun yang belum ada tanpa merusak yang sudah ada”.

0 komentar: